Pasukan Houthi Dukungan Iran Dekati Marib, Ladang Gas dan Minyak Yaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 3 November 2021 16:30 WIB

Pasukan Houthi mengambil posisi di garis depan di distrik al-Jubah di provinsi Marib Yaman dalam pengambilan bingkai dari video yang dibagikan oleh pusat media Houthi 2 November 2021. Pusat Media/Handout Houthi via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Houthi dukungan Iran mengklaim telah menguasai sejumlah distrik di Yaman Selatan dan bersiap merebut Marib, pusat gas dan minyak Yaman, yang dikuasi pasukan pemerintah dukungan Arab Saudi.

Pertempuran di Kota Marib akan membahayakan tiga juta penduduk, termasuk hampir 1 juta pengungsi dari wilayah lain di Yaman yang terjerat perebutan kekuasaan regional antara Arab Saudi dan Iran.

Juru bicara militer Houthi Yahia Sarea mengatakan, bahwa mereka telah merebut distrik al-Jubah dan Jabal Murad di Marib, setelah bulan lalu merebut al-Abdiyah dan Harib.

"Mujahidin kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Marib," katanya Selasa, 2 November 2021, seperti dikutip Reuters.

Mereka telah maju di sebagian besar distrik di Marib, satu-satunya wilayah penghasil gas dan salah satu ladang minyak terbesar negara itu di Marib Al Wadi, yang bersama dengan Kota Marib tetap sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah.

Advertising
Advertising

Tidak jelas apakah Houthi akan melancarkan serangan langsung ke ibu kota provinsi Marib atau mengambil alih fasilitas minyak dan gas terdekat sebelum mengepung kota.

"Pengendalian Houthi atas semua wilayah Marib tampaknya hanya masalah waktu meskipun bisa memakan waktu beberapa bulan, kecuali pasukan pemerintah menerima senjata berkualitas lebih baik dari koalisi dan mengatasi perbedaan di antara mereka," kata Maysaa Shuja Al-Deen, seorang peneliti Pusat Studi Strategis di Sana'.

Pasukan pemerintah mengatakan mereka tidak akan menyerah. Parit, karung pasir, dan ranjau darat ditempatkan di sekitar kota, kata dua sumber militer dan seorang pejabat setempat.

"Jika Houthi bergerak melalui gurun menuju ladang minyak dan gas di timur Kota Marib, mereka akan menjadi mangsa yang mudah bagi pesawat tempur koalisi, sehingga mereka akan mencoba mengepung kota dari tiga front, tetapi kami dapat menahan dan menghancurkan mereka," kata seorang komandan militer, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.

Marib terletak di sebelah timur ibu kota Sanaa, yang direbut Houthi bersama dengan sebagian besar Yaman utara pada tahun 2014 ketika mereka menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi

PBB dan Amerika Serikat berusaha merancang gencatan senjata untuk menghidupkan kembali pembicaraan politik guna mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang kelaparan.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

11 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya