Cina Pertahankan Kebijakan Tanpa Toleransi Covid-19, Bisa Ancam Perekonomian

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 2 November 2021 16:25 WIB

Puluhan orang mengantre di luar tempat vaksinasi setelah kota mulai menawarkan Booster Shots of vaksin Covid-19 untuk penduduk yang telah divaksinasi, di Beijing, China 29 Oktober 2021. Pemerintah provinsi wilayah utara Cina kembali lockdown setelah menemukan lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mempertahankan kebijakan tanpa toleransi terhadap kasus Covid-19, meski negara lain banyak yang memilih hidup berdampingan dengan virus corona.

Menurut sejumlah pakar, kebijakan tersebut diambil karena memungkinkan pemerintah Cina dengan cepat memadamkan wabah lokal, sementara virus corona terus menyebar di luar perbatasannya.

Untuk menghentikan kasus lokal berubah menjadi wabah yang lebih luas, Cina mengembangkan dan terus menyempurnakan persenjataannya untuk memerangi Covid – termasuk pengujian massal, penguncian, dan pembatasan perjalanan – bahkan ketika tindakan itu terkadang mengganggu ekonomi lokal.

"Kebijakan (di Cina) akan bertahan lama," kata Zhong Nanshan, pakar penyakit pernapasan yang membantu merumuskan strategi Covid Cina pada awal 2020, kepada media pemerintah, seperti dikutip Reuters, Selasa, 2 November 2021.

"Berapa lama itu akan bertahan tergantung pada situasi pengendalian virus di seluruh dunia."

Advertising
Advertising

Pada Juli-Agustus, Cina menghitung total lebih dari 1.200 orang terpapar. Di Cina utara, sekitar 538 kasus lokal dilaporkan antara 17 Oktober dan 1 November.

Meskipun beban kasusnya lebih rendah dibandingkan banyak negara, penyebaran infeksi secara geografis telah membatasi sektor rekreasi dan pariwisata Cina.

Sejak 23 Oktober, agen perjalanan tidak diizinkan untuk mengatur pariwisata antar provinsi tertentu. Pembatasan seperti itu mempengaruhi perjalanan ke hampir sepertiga dari 31 wilayah tingkat provinsi daratan termasuk Beijing.

Banyak kota dengan infeksi juga telah menutup tempat hiburan dan budaya dalam ruangan. SBerbagai pertunjukan teater dan konser telah ditunda atau dibatalkan.

Cina juga mewajibkan karantina berminggu-minggu bagi sebagian besar pelancong yang datang dari luar negeri.

Sebaliknya, beberapa negara Asia-Pasifik mulai membuka secara selektif untuk pelancong internasional yang divaksinasi penuh karena mereka berusaha menghidupkan kembali perekonomian dari sektor wisata.

Keberhasilan menahan penyebaran membuat Cina akan tetap berpegang pada toleransi nol terhadap kasus-kasus domestik setidaknya untuk satu tahun lagi, kata analis Gavekal Dragonomics Ernan Cui dalam sebuah catatan.

"Para pejabat tampaknya percaya bahwa menyerah pada pendekatan toleransi nol hanya akan menggantikan satu set masalah dengan yang lain," tulis Cui.

Pakar penyakit pernapasan Zhong mengatakan kepada media pemerintah CGTN bahwa tingkat kematian penyakit saat ini sebesar 2% secara global, meskipun telah divaksinasi, tidak dapat ditoleransi di Cina.

"Tanpa toleransi memang membutuhkan biaya besar, tetapi membiarkan virus menyebar lebih mahal," kata Zhong.

Beberapa negara telah melonggarkan pembatasan namun masih melaporkan beberapa kelompok kecil, yang mengarah ke serangkaian infeksi baru sehingga memaksa mereka untuk mundur lagi, kata Zhong.

Kebijakan yang berubah-ubah seperti itu membutuhkan biaya lebih banyak, dan memiliki dampak lebih besar pada publik, katanya.

Biaya perawatan pasien Covid-19, yang rata-rata 20.000 yuan dan terkadang lebih dari 1 juta yuan untuk mereka yang sakit kritis, menghabiskan 2,8 miliar yuan (Rp6,2 triliun) pada akhir Juni, semuanya dibayar oleh pemerintah.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

7 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya