Uskup Inggris Minta Maaf Karena Samakan Perubahan Iklim dengan Kebangkitan Nazi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 2 November 2021 11:00 WIB

Uskup Agung Canterbury Justin Welby menyaksikan pemakaman Pangeran Philip Inggris, suami Ratu Elizabeth, yang meninggal pada usia 99 tahun, di Kapel St George, di Windsor, Inggris, 17 April 2021. [Yui Mok/Pool via REUTERS/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Gereja Inggris Uskup Agung Canterbury Justin Welby meminta maaf pada Senin, setelah mengatakan para pemimpin dunia yang gagal bertindak atas perubahan iklim, dapat membuat kesalahan yang lebih besar daripada pendahulu mereka yang mengabaikan peringatan tentang kebangkitan Nazi.

Welby, pemimpin spiritual Persekutuan Anglikan di seluruh dunia yang terdiri dari sekitar 85 juta umat Kristiani, yang berbicara pada awal KTT COP26 di Skotlandia mengatakan dia menyesal atas pelanggaran yang disebabkan oleh komentarnya terhadap orang-orang Yahudi.

"Saya benar-benar meminta maaf atas kata-kata yang saya gunakan ketika mencoba untuk menekankan gawatnya situasi yang kita hadapi di COP26," kata Welby di Twitter, dikutip dari Reuters, 2 November 2021.

"Tidak pernah benar untuk membuat perbandingan dengan kekejaman yang dibawa oleh Nazi," katanya.

Welby sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa para pemimpin dunia akan "dikutuk" jika mereka gagal mencapai kesepakatan tentang perubahan iklim.

Advertising
Advertising

"Orang-orang akan berbicara tentang mereka dalam istilah yang jauh lebih kuat daripada yang kita bicarakan...tentang politisi yang mengabaikan apa yang terjadi di Nazi Jerman karena ini akan membunuh orang di seluruh dunia selama beberapa generasi," katanya.

"Ini akan memungkinkan genosida dalam skala yang jauh lebih besar. Saya tidak yakin ada tingkatan genosida, tapi ada genosida yang meluas, dan ini akan menjadi genosida secara tidak langsung, karena kelalaian, kecerobohan."

KTT COP26 adalah konferensi perubahan iklim PBB yang penting untuk mencegah dampak paling buruk dari perubahan iklim dibuka pada Senin, dengan para pemimpin dunia, pakar lingkungan dan aktivis, memohon tindakan tegas untuk menghentikan pemanasan global.

Lihat juga: Pejamkan Mata, Joe Biden Tertidur di KTT COP26?

REUTERS

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

7 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya