PM Sudan Abdalla Hamdok Dibebaskan Tentara Setelah Ditahan Sehari

Reporter

Tempo.co

Rabu, 27 Oktober 2021 09:42 WIB

Warga menggelar aksi protes menentang Kudeta Militer di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Militer telah membebaskan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan telah kembali ke rumah pada Selasa, 26 Oktober 2021. Hamdok ditahan tentara yang merebut kekuasaan melalui kudeta militer.

Dikutip dari France24, pembebasan Perdana Menteri Abdallah Hamdok dan istrinya menyusul kecaman internasional. Sejumlah kepala negara menuntut militer membebaskan Hamdok dan semua pejabat pemerintah yang ditahan saat Jenderal Abdel-Fattah Burhan merebut kekuasaan pada Senin lalu.

Burhan sebelumnya mengatakan bahwa Hamdok ditahan demi keselamatannya. Dia berjanji akan membebaskan Hamdok. Namun Burhan mengancam akan mengadili pejabat negara yang membiarkan protes di jalanan berlanjut.

Unjuk rasa terjadi di Sudan setelah militer merebut kekuasaan pada Senin lalu. Kudeta militer tersebut juga menuai kecaman di luar negeri.

Pada Selasa, demonstran pro-demokrasi memblokir jalan-jalan di ibu kota Khartoum dengan barikade darurat dan membakar ban. Sebanyak 7 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka dalam protes terhadap kudeta militer itu.

Advertising
Advertising

Tampil kedua kalinya di hadapan publik usai merebut kekuasaan, Burhan mengatakan militer telah turun tangan untuk menyelesaikan krisis politik di Sudan. “Ada diskriminasi sehingga mengancam perang saudara di Sudan, merobek kesatuan, struktur dan masyarakatnya. Bahaya ini ada di depan kita,” kata Burhan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Kemarin, otoritas penerbangan sipil Sudan menangguhkan semua penerbangan dari dan ke bandara internasional Khartoum hingga Sabtu pagi. Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Sudan Ibrahim Adlan mengatakan penangguhan terjadi karena peristiwa terkini.

Bandara akan dibuka kembali Sabtu pagi pukul 2 waktu setempat. Dia melanjutkan wilayah udara Sudan tetap terbuka untuk penerbangan yang lewat.

Baca: Perdana Menteri Sudan Ditahan Usai Rumah Dikepung Militer

FRANCE24 | REUTERS | AL JAZEERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

5 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

8 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

12 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

30 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Mengakui 600 Tentara Tewas di Gaza Sejak 7 Oktober

31 hari lalu

Militer Israel Mengakui 600 Tentara Tewas di Gaza Sejak 7 Oktober

Nadav Cohen juga menjadi prajurit ke-256 yang tewas sejak operasi darat Israel ke Gaza dimulai.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

33 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya