Ketika Ajakan Menentang Kudeta Sudan Diserukan dari Pengeras Masjid

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 26 Oktober 2021 20:32 WIB

Para pengunjuk rasa memblokir jalan selama apa yang disebut kementerian informasi sebagai kudeta militer di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Ajakan menentang rezim militer pelaku kudeta di Sudan diserukan dari pengeras suara masjid, Selasa, 26 Oktober 2021.

Ajakan melakukan pemogokan umum ini menguar di udara, sehari setelah tentara merebut kekuasaan dengan kudeta pada Senin, 25 Oktober 2021, demikian dilaporkan Reuters.

Jalan-jalan di ibukota Khartoum diblokir oleh massa atau tentara. Begitu juga di kota kembarannya, Omdurman di seberang Sungai Nil. Perekonomian nyaris mati total.

Ini merupakan hari kedua unjuk rasa melawan rezim militer setelah pada Senin, tujuh orang tewas karena tindakan keras militer dalam membubarkan massa.

Gumpalan asap membubung di atas Khartoum dari ban yang dibakar oleh pengunjuk rasa. Kehidupan terhenti di ibu kota dan di kota kembarnya Omdurman di seberang Sungai Nil, dengan jalan-jalan diblokir baik oleh tentara atau oleh barikade pengunjuk rasa.

Advertising
Advertising

Malam tampaknya telah berlalu relatif tenang setelah kerusuhan Senin, ketika pengunjuk rasa turun ke jalan menentang penangkapan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan warga sipil lainnya di kabinet.

Pada hari Senin, pemimpin kudeta Jenderal Abdel Fattah al-Burhan membubarkan Dewan Kedaulatan militer-sipil yang dibentuk untuk membawa Sudan menuju demokrasi setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir pada April 2019.

Beberapa toko roti buka di Omdurman dengan orang-orang mengantri selama beberapa jam.

"Kami harus menanggung akibat dari krisis ini," kata seorang pria berusia 50-an yang mencari obat di salah satu apotek yang stoknya hampir habis. "Kami tidak dapat bekerja, kami tidak dapat menemukan roti, tidak ada layanan, tidak ada uang."

Di kota barat El Geneina, warga bernama Adam Haroun mengatakan ada pembangkangan sipil total, dengan sekolah, toko dan pompa bensin ditutup.

Protes jalanan besar terjadi di kota Atbara, Dongola, Elobeid dan Port Sudan, seperti terlihat dalam unggahan di media sosial.

Orang-orang meneriakkan "Jangan mendukung tentara, tentara tidak akan melindungi Anda."

Asosiasi Profesional Sudan, koalisi aktivis yang memainkan peran utama dalam pemberontakan untuk menggulingkan Bashir, telah menyerukan pemogokan.

Pemerintah Barat mengutuk kudeta, menyerukan pembebasan para pemimpin sipil yang ditahan dan mengancam akan menghentikan bantuan, yang dibutuhkan Sudan untuk pulih dari krisis ekonomi.

Amerika Serikat mengatakan akan segera menghentikan pengiriman $700 juta dalam bentuk dukungan darurat.

Setelah merdeka, Sudan hampir selalu di bawah pemimpin militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta. Bashir bahkan masuk daftar hitam terorisme AS karena menjamu Osama bin Laden pada 1990-an dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag karena kejahatan perang.

Sejak Bashir digulingkan, militer berbagi kekuasaan dengan sipil di bawah pemerintah transisi untuk menyiapkan pemilihan umum pada 2023. Negara itu berada dalam ketegangan sejak bulan lalu ketika sebuah kudeta gagal.

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

13 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

30 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

34 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

38 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

38 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

38 hari lalu

Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

43 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.

Baca Selengkapnya