Penasihat Keamanan AS Temui Pemerintah Bayangan Myanmar

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Oktober 2021 17:00 WIB

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menunggu dimulainya pertemuan penasihat keamanan nasional di markas NATO di Brussels, Belgia 7 Oktober 2021. [Virginia Mayo/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan pada Senin bertemu dengan perwakilan Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG), yang dibentuk oleh penentang kekuasaan junta militer, kata Gedung Putih pada Senin malam.

Dalam pertemuan virtual tersebut, Jake Sullivan menegaskan kembali dukungan AS yang berkelanjutan untuk gerakan pro-demokrasi di Myanmar dan membahas upaya berkelanjutan untuk memulihkan jalan negara menuju demokrasi dengan perwakilan NUG Duwa Lashi La dan Zin Mar Aung, kata Gedung Putih.

Sullivan menyatakan keprihatinan atas kekerasan militer dan mengatakan AS akan menuntut pertanggungjawaban atas kudeta, menurut Gedung Putih, dilaporkan Reuters, 26 Oktober 2021.

Jake Sullivan menyatakan keprihatinan khusus atas penangkapan aktivis pro-demokrasi Ko Jimmy dan mencatat Amerika Serikat akan terus mengadvokasi pembebasannya, menurut pernyataan itu.

Aktivis demokrasi veteran Myanmar Ko Kyaw Min Yu, lebih dikenal sebagai Ko Jimmy, adalah salah satu pemimpin Kelompok Pelajar Generasi 88. Dia dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis dengan cedera kepala parah setelah ditangkap oleh junta dalam serangan semalam di Yangon, menurut istrinya, dilaporkan surat kabar Myanmar Irrawaddy.

Advertising
Advertising

Jake Sullivan dan pejabat NUG juga membahas pandemi Covid-19 di Myanmar dan upaya AS yang sedang berlangsung untuk memberikan bantuan kemanusiaan langsung kepada rakyat Myanmar.

Protes dan kerusuhan telah melumpuhkan Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari, dengan militer dituduh melakukan kekejaman dan kekuatan berlebihan terhadap warga sipil. Junta menyalahkan kerusuhan pada "teroris" yang bersekutu dengan pemerintah bayangan.

Mengakui junta militer sebagai pemerintah negara itu tidak akan menghentikan kekerasan yang meningkat, kata utusan khusus PBB untuk Myanmar mengatakan sebelumnya pada Senin.

Baca juga: 4 Polisi dan Tentara Terkena Ledakan setelah Demo Pendukung Junta Myanmar

REUTERS | IRRAWADDY

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya