Barbados Akhirnya Punya Presiden Sendiri setelah 55 Tahun Merdeka

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 23 Oktober 2021 10:05 WIB

Pangeran Charles dari Inggris menghadiri pertemuan dengan Gubernur Jenderal Barbados, Sandra Mason, saat berkunjung ke Barbados, 19 Maret 2019. Tim Rooke/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Barbados, negeri indah di Karibia, akhirnya memiliki presiden sendiri hampir 55 tahun setelah merdeka.

Sandra Mason terpilih sebagai presiden, yang selama ini dijabat oleh Ratu Elizabeth dari Inggris. Ia menjadi kepala negara dalam sebuah langkah menentukan untuk menghapus masa lalu kolonial pulau Karibia itu.

Mason terpilih pada Rabu malam, 20 Oktober 2021, dengan meraih dua pertiga suara dari sesi gabungan Dewan Majelis dan Senat negara itu. Ini menjadi tonggak sejarah, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, dalam "jalan menuju republik".

Mason, 72 tahun, akan dilantik pada 30 November, bersamaan dengan peringatan 55 tahun kemerdekaan negara itu dari Inggris. Ahli hukum ini menjadi gubernur jenderal pulau itu sejak 2018 dan wanita pertama yang melayani di Pengadilan Banding Barbados.

Perdana Menteri Barbados Mia Mottley menyebut pemilihan presiden sebagai “momen penting” dalam perjalanan negara itu.

Advertising
Advertising

“Kami baru saja memilih dari antara kami seorang wanita yang unik dan penuh semangat Barbadian, tidak berpura-pura menjadi apa pun [dan] mencerminkan nilai-nilai siapa kami,” kata Mottley setelah pemilihan Mason.

Wazim Mowla dari lembaga pemikir Dewan Atlantik mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pemilihan itu dapat menguntungkan Barbados baik di dalam maupun di luar negeri.

Langkah tersebut membuat Barbados, sebuah negara berkembang kecil, menjadi pemain yang lebih sah dalam politik global, kata Mowla, tetapi juga dapat berfungsi sebagai “langkah pemersatu dan nasionalisme” yang dapat menguntungkan kepemimpinannya saat ini di dalam negeri.

Pantai terseksi ketiga di dunia adalah Pantai Crane, di Barbados. Rihanna kerap terlihat bersantai di pantai di kampung halamannya ini. De Agostini/Getty Images

“Pemimpin Karibia lain dan warganya kemungkinan akan memuji langkah itu, tetapi saya tidak melihat negara lain akan mengikutinya,” tambah Mowla. “Langkah ini akan selalu dipertimbangkan hanya jika itu demi kepentingan terbaik masing-masing negara.”

Mottley mengatakan keputusan negara itu untuk menjadi republik bukanlah kutukan atas masa lalu.

"Kami berharap dapat melanjutkan hubungan dengan Inggris," katanya.

Barbados dijajah Inggris pada 1625. Kadang-kadang disebut "Little England" karena kesetiaannya pada kebiasaan Inggris.

Negeri ini adalah tujuan wisata populer. Sebelum pandemi Covid-19, lebih dari satu juta turis mengunjungi pantainya yang indah dan perairannya yang jernih setiap tahun.

Pulau paling timur Karibia ini juga terkenal sebagai tempat kelahiran penyanyi superstar Rihanna, yang merupakan duta Barbados untuk mempromosikan pendidikan, pariwisata, dan investasi.

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

12 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

5 hari lalu

Rihanna Menggarap Lagu untuk Album Baru

Rihanna mengumumkan sedang melakukan pengerjaan lagu yang akan masuk dalam album terbarunya

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

11 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya