Desak Pembebasan Filantropis Osman Kavala, 10 Dubes Dipanggil Kemlu Turki

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 Oktober 2021 14:20 WIB

Pengusaha Turki Osman Kavala.[Hurriyet Daily News]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Turki memanggil duta besar dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman dan Prancis, karena dianggap mencampuri urusan dalam negeri Turki setelah mendesak pembebasan filantropis Osman Kavala.

Menurut kantor berita Turki Anadolu seperti dikutip Reuters, Selasa, 19 Oktober 2021, dubes lain yang kena teguran adalah Kanada, Denmark, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Selandia Baru.

Pernyataan yang menyulut kemarahan Pemerintah Turki dan dibagikan oleh beberapa kedutaan pada Senin, menyerukan penyelesaian adil dan cepat untuk kasus Kavala, yang telah dipenjara empat tahun, dengan mengatakan kasus itu "membayangi penghormatan terhadap demokrasi."

Kavala, seorang pengusaha, ditahan selama empat tahun dan baru menjalani proses hukum, meskipun Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menyerukan pembebasannya.

Dia dibebaskan tahun lalu dari dakwaan terkait protes nasional pada 2013, tetapi putusan itu dibatalkan tahun ini dan digabungkan dengan dakwaan dalam kasus lain terkait upaya kudeta pada 2016.

Advertising
Advertising

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menggambarkan persidangan terhadap Kavala sebagai simbol dari tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di bawah Presiden Tayyip Erdogan.

"Penundaan yang berkelanjutan dalam persidangannya, termasuk dengan menggabungkan kasus yang berbeda dan membuat kasus baru setelah pembebasan sebelumnya, membayangi penghormatan terhadap demokrasi, supremasi hukum dan transparansi dalam sistem peradilan Turki," kata kedutaan dalam pernyataan itu.

"Memperhatikan putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa tentang masalah ini, kami menyerukan Turki untuk mengamankan pembebasannya yang mendesak," kata pernyataan itu.

Sebagai tanggapan, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan Turki adalah negara hukum yang demokratis. "Duta besar membuat rekomendasi dan saran kepada pengadilan dalam kasus yang sedang berlangsung tidak dapat diterima," katanya di Twitter.

"Rekomendasi dan saran Anda membayangi pemahaman Anda tentang hukum dan demokrasi," kata Soylu.

Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul mengatakan diplomat harus menghormati hukum dan duta besar tidak dapat memberikan saran ke pengadilan.

Dewan Eropa mengatakan akan memulai proses pelanggaran terhadap Turki jika Kavala tidak dibebaskan.Sidang berikutnya dalam kasus terhadap Kavala, yang telah membantah semua tuduhan, akan diadakan pada 26 November 2021.

Baca juga Pengusaha Turki Ditangkap Hanya Beberapa Jam Setelah Vonis Bebas

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

6 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

6 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

7 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

13 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

15 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

19 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya