Kesehatan Mental, Sekarang Ada Crying Room di Spanyol
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 18 Oktober 2021 17:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tulisan di area masuk La Lloreria berbunyi ‘masuk dan menangislah’. Di dalam ruangan La Lloreria atau Crying Room terdapat sejumlah telepon dengan nama orang-orang yang bisa dihubungi oleh pengunjung ketika mereka merasa terpuruk secara mental, diantara nama itu ada psikolog.
Crying Room adalah sebuah rumah di wilayah tengah Ibu Kota Madrid, Spanyol, yang pembangunannya ditujukan untuk menghapuskan stigma di masyarakat mengenai kesehatan mental, melepaskan rasa ingin menangis dan upaya untuk mencari bantuan.
“Ini adalah sebuah gagasan yang sangat bagus untuk menggambarkan masalah kesehatan mental. Menangis di Spanyol dan di banyak negara lain sudah distigmatisasi,” kata Jon Nelssom, mahasiswa asal Swedia, yang tinggal di Ibu Kota Madrid.
Sebelumnya pada pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan mengucurkan dana sebesar 100 juta euro (Rp 1,6 triliun) untuk mendukung perawatan kesehatan mental. Dana itu termasuk untuk membuka layanan telepon 24 jam bantuan pencegahan bunuh diri.
“Ini bukan sebuah hal tabu lagi. Ini adalah masalah umum (kesehatan mental), yang kita harus bahas, membuatnya terlihat dan bertindak secepatnya,” kata Perdana Menteri Sanchez, dalam hari Kesehatan Mental Dunia, 10 Oktober 2021.
Pada 2019, ada 3.671 orang meninggal karena bunuh diri di Spanyol. Itu adalah angka tertinggi penyebab kematian kedua setelah kematian alami. Data Pemerintah Spanyol memperlihatkan, satu dari 10 remaja, didiagnosa mengalami gangguan kesehatan mental. Sebanyak 5,8 persen dari populasi Spanyol, mengalami kecemasan.
Baca juga: 5 Mitos Parenting yang Bisa Memperburuk Hubungan Orang Tua dan Anak
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.