PBB Buat Program untuk Bantu Kelompok Rentan Hadapi Pandemi

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Oktober 2021 16:00 WIB

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - PBB meyakinkan terus berkomitmen dalam mendukung negara-negara di dunia untuk pulih lebih baik dari pandemi – tanpa tidak meninggalkan siapa pun. PBB di Indonesia pada Jumat, 15 Oktober 2021, memaparkan pendanaan sebesar USD 1,7 juta (Rp 23 miliar) dari UN Multi-Partner Trust Fund / COVID-19 MPTF sebagai respons sosial ekonomi inklusif PBB terhadap COVID-19.

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Julliand, mengatakan organisasi milik PBB seperti ILO dan UNHCR, bekerja sama dengan Pemerintah dan mitra guna memastikan kelompok rentan, terutama perempuan, kaum muda, orang yang hidup dengan HIV dan populasi kunci yang paling rentan terhadap HIV, penyandang disabilitas, pengungsi dan penduduk pedesaan – untuk tidak semakin tertinggalkan dan terpinggirkan di dalam masyarakat dan di dalam konteks pasar tenaga kerja.

“Sangat penting untuk mengambil tindakan segera dalam memberi manfaat dan memberdayakan kelompok rentan secara langsung, dan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan diskriminasi yang ada di pasar tenaga kerja dan masyarakat secara keseluruhan sehingga kami dapat membangun kembali dengan lebih baik dan bangkit kembali dengan kuat,” kata Julliand.

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock

Advertising
Advertising

Program MPTF COVID-19 tentang Ketenagakerjaan dan Mata Pencaharian didirikan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal perempuan dan populasi rentan di Indonesia serta melindungi mata pencaharian mereka lebih jauh, dari dampak sosial-ekonomi pandemi COVID-19 yang berat.

Sejak diluncurkan awal tahun ini, dana sebesar USD 1,7 juta tersebut telah digunakan untuk mengatasi memburuknya kondisi pasar tenaga kerja. Caranya, dengan membangun akses ke pasar kerja yang inklusif termasuk advokasi kebijakan, mengekang stigma dan diskriminasi di dunia kerja bagi orang yang hidup dengan HIV, pengungsi dan penyandang disabilitas.

Sejauh ini, program MPTF COVID-19 telah membantu 1.402 penerima manfaat, diantaranya 950 perempuan, 47 penderita HIV, 15 penyandang disabilitas dan 135 pengungsi, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada mereka. Selain itu, di adakan 9 webinar (termasuk satu siaran radio) untuk mempromosikan pemulihan inklusif dari pandemi dan membantu memperbarui penggambaran Pedoman Kesetaraan Kesempatan Kerja.

Baca juga: COP 15, PBB Desak Dunia Berinvestasi Lebih Banyak pada Keanekaragaman Hayati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

3 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya