Hari ini, 170 Tahun Novel Klasik Moby Dick: Kisah Ismail, Kapten Ahab, Hiu Putih

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Oktober 2021 13:00 WIB

Novel Moby Dick. Walmart

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 18 Oktober 1851 lalu, novel klasik Moby Dick karya Herman Melville untuk pertama kalinya diterbitkan di Britania Raya. Moby Dick sendiri diambil dari nama ikan paus. Novel ini pun dianggap sebagai magnum opus Melville dan salah satu novel Amerika terbesar.

Untuk penulisan Moby Dick, Melville terinspirasi dari cerita paus putih Pasifik yang dalam majalah disebutkan sebagai Mocha Dick. Berdasarkan The National Ocean Service, Moby Dick terinspirasi dari cerita tentang paus putih yang dibaca Melville di majalah, majalah tersebut yaitu The Knickerbocke. Kisah ini ditulis oleh Jeremiah Reynolds pada tahun 1839.

Berdasarkan history.com, Moby Dick sekarang dianggap sebagai sastra klasik Amerika yang hebat dan berisi, salah satu kalimat pembuka paling terkenal dalam fiksi: "Panggil aku Ismail." Namun, pada awalnya, buku tentang Kapten Ahab dan usahanya menangkap paus putih raksasa gagal.

Untuk tokoh yang paling banyak diceritakan dalam novel ini yaitu Ismail dan Kapten Ahab. Ismail melakukan perjalanannya mengarungi lautan untuk mencari makna, menyampaikan kepada hadirin perjalanan terakhir Pequod—sebuah kapal penangkap ikan paus. Kapten Ahab digambarkan sebagai seorang kapten kapal yang obsesif. Hal ini dikarenakan ia memiliki satu kaki, ia mengalami kecelakaan setelah memburu paus—Moby Dick.

Untuk penggambaran tokoh dalam novel ini dimulai dari tokoh Ismail sebagai narator. Sedangkan Ahab, menurut Kitab Ibrani merupakan seorang raja jahat yang memimpin Bangsa Israel menuju ke kehidupan penyembahan berhala.

Advertising
Advertising

Berdasarkan britannica.com, kapal yang digunakan untuk menyelamatkan Ismail diberi nama Rahel yang merupakan nama dari Ibu Yusuf dan digambarkan sebagai seorang yang melindungi anak-anaknya. Seperti yang digambarkan dalam Kitab Yeremia, Rahel meyakinkan Tuhan untuk mengakhiri pengasingan yang ditempatkan pada suku-suku Yahudi karena penyembahan berhala.

Selain tokoh yang disebutkan tadi, novel klasik ini juga memuat tokoh Queequeg, Starbuck, Pelleg, dan Bildad. Dalam novel ini Kapten Ahab mengungkapkan obsesinya untuk membalaskan dendam kepada Moby Dick pertamakali kepada Ismail dan Queequeg setelah pemilik Pequod, Peleg dan Bildad, menjelaskan kepada mereka bahwa Ahab masih belum pulih dari pertemuan dengan paus besar yang mengakibatkan kehilangan kakinya.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Hakim Hukum Simpatisan Nazi Baca Novel Klasik sebagai Ganti Hukuman Penjara

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

3 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

3 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

5 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

6 jam lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya