Penembakan Terjadi Saat Unjuk Rasa di Lebanon, Lima Anggota Syiah Tewas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Oktober 2021 20:00 WIB

Tentara dikerahkan setelah baku tembak meletus di Beirut, Lebanon 14 Oktober 2021. [REUTERS/Mohamed Azakir]

TEMPO.CO, Jakarta - Tembakan di Beirut menewaskan sedikitnya lima orang Syiah Lebanon saat pengunjuk rasa yang digawangi Hizbullah berdemo menuntut pencopotan hakim yang menyelidiki ledakan pelabuhan Beirut tahun lalu.

Penembakan ini menandai beberapa perselisihan terburuk di Lebanon dalam beberapa tahun, dan menyoroti krisis atas penyelidikan ledakan Agustus 2020 yang merusak upaya pemerintah untuk mengatasi salah satu krisis ekonomi paling buruk dalam sejarah.

Stasiun televisi lokal menyiarkan cuplikan peluru yang memantul dari gedung dan orang-orang yang berlarian mencari perlindungan, Reuters melaporkan, 14 Oktober 2021. Salah satu yang tewas adalah seorang perempuan yang terkena peluru saat berada di rumahnya, kata sumber militer, menambahkan bahwa semua yang tewas sejauh ini adalah Syiah.

Di sekolah terdekat, para guru menginstruksikan anak-anak untuk berbaring telungkup di tanah dengan tangan di atas kepala, kata seorang saksi mata kepada Reuters.

Pecahan kaca dan puing-puing terlihat setelah tembakan meletus di sebuah lokasi dekat protes yang sedang berlangsung terhadap Hakim Tarek Bitar, yang sedang menyelidiki ledakan pelabuhan tahun lalu, di Beirut, Lebanon 14 Oktober 2021. [REUTERS/Mohamed Azakir]

Advertising
Advertising

Tentara mengatakan tembakan telah menargetkan pengunjuk rasa saat mereka melewati lingkaran lalu lintas Teyouneh yang terletak di daerah yang memisahkan lingkungan Kristen dan Muslim Syiah.

Hizbullah dan sekutunya, Gerakan Amal Syiah, mengatakan kelompok-kelompok itu telah menembaki para pengunjuk rasa dari atap rumah, membidik kepala mereka dalam serangan yang mereka katakan bertujuan untuk menyeret Lebanon ke dalam konflik.

Saat Perdana Menteri Najib Mikati menyerukan ketenangan, tentara dikerahkan secara besar-besaran di daerah itu dan mengatakan akan melepaskan tembakan ke orang bersenjata di jalan.

Tentara berjaga di dekat Kementerian Kehakiman, menjelang protes terhadap Hakim Tarek Bitar yang menyelidiki ledakan pelabuhan 2020, di Beirut, Lebanon 14 Oktober 2021. [REUTERS/Mohamed Azakir]

Penembakan dimulai dari lingkungan Kristen Ain el-Remmaneh sebelum berubah menjadi baku tembak, kata sumber militer.

TV al-Manar Hizbullah mengatakan dua yang meninggal dan sejumlah yang terluka telah dibawa ke sebuah rumah sakit di pinggiran selatan Syiah.

Letusan tembakan terdengar selama berjam-jam, bersama dengan beberapa ledakan yang tampaknya merupakan granat berpeluncur roket yang ditembakkan ke udara, kata saksi mata Reuters.

Ketegangan politik telah meningkat selama penyelidikan ledakan pelabuhan, yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar Beirut.

Hizbullah, sebuah kelompok bersenjata berat yang didukung oleh Iran, telah menyerukan agar Hakim Tarek Bitar dipecat, menuduhnya bias.

Kebuntuan atas penyelidikannya mengalihkan perhatian pemerintah yang baru dibentuk dari menangani krisis ekonomi yang semakin dalam.

Hakim telah berusaha menanyai sejumlah politisi senior dan pejabat keamanan, termasuk sekutu Hizbullah, yang dicurigai melakukan kelalaian yang menyebabkan ledakan pelabuhan, yang disebabkan oleh amonium nitrat dalam jumlah besar.

Semua telah membantah melakukan kesalahan.

Meskipun tidak ada anggotanya yang menjadi sasaran penyelidikan, Hizbullah yang didukung menuduh Bitar melakukan penyelidikan politis yang hanya terfokus pada orang-orang tertentu.

Ini termasuk beberapa sekutu terdekat Hizbullah, di antaranya tokoh senior di Gerakan Amal Syiah yang menduduki jabatan menteri.

Pengadilan sebelumnya pada Kamis menolak pengaduan hukum terhadap Bitar, dokumen menunjukkan, memungkinkan dia untuk melanjutkan penyelidikannya.

Pada Rabu, Samir Geagea, seorang Kristen penentang Hizbullah, menolak intimidasi oleh kelompok Hizbullah, menyerukan kepada Lebanon untuk siap melakukan aksi pemogokan damai jika pihak lain mencoba memaksakan kehendaknya dengan paksa.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Saksi Mengaku Dapat Ancaman

REUTERS

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

5 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

6 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

8 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

8 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

9 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

9 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

9 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

9 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

9 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya