G20 Sepakat Bantu Rakyat Afghanistan, Tapi Tak Mau Akui Taliban

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Oktober 2021 21:33 WIB

Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor penerbitan paspor setelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya, di Kabul, Afghanistan, 6 Oktober 2021. Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, pembuatan paspor bagi warga sempat tertunda selama hampir dua bulan. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara G20 sepakat bekerja sama menghindari bencana kemanusiaan di Afghanistan, meski harus berkoordinasi dengan Taliban, menurut Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Uni Eropa menjanjikan bantuan satu miliar euro atau setara US$ 1,2 miliar yang akan digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan yang mendesak. Dana itu juga untuk membantu negara-negara tetangga yang menampung warga Afghanistan yang telah melarikan diri sejak Taliban menguasai negara itu pada 15 Agustus.

“Pada dasarnya ada konvergensi pandangan tentang perlunya menangani keadaan darurat kemanusiaan,” kata Draghi kepada wartawan di akhir konferensi video khusus.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi dan banyak pemimpin Eropa bergabung dalam KTT virtual, yang berlangsung saat Taliban mengadakan pembicaraan tatap muka pertama dengan delegasi AS-Uni Eropa di Qatar. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk mengirim perwakilannya.

Draghi mengatakan ketidakhadiran kedua pemimpin itu tidak mengurangi pentingnya pertemuan yang diselenggarakan oleh Italia, ketua G20 saat ini.

Advertising
Advertising

“Ini adalah respons multilateral pertama terhadap krisis Afghanistan, multilateralisme akan kembali meski dengan susah payah," kata Draghi.

Para peserta G20 sepakat perlunya meringankan krisis di Afghanistan. Aset negara telah dibekukan, bank kehabisan uang, pegawai negeri belum dibayar, dan harga pangan melonjak. Jutaan orang berisiko mengalami kelaparan parah saat musim dingin yang kian mendekat.

"Menyaksikan 40 juta orang berada dalam kekacauan, tidak boleh dibiarkan oleh komunitas internasional," kata Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan.

Uni Eropa menyatakan dana itu akan masuk ke organisasi internasional dibandingkan ke Taliban. Hingga kini Taliban belum diakui sebagai penguasa baru Afghanistan.

Bantuan dari G20 akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun ada juga bantuan langsung dari negara ke negara.

Draghi menekankan bahwa berkoordinasi dengan Taliban tidak berarti mengakui pemerintahan mereka. Taliban juga akan dinilai berdasarkan perbuatan bukan kata-kata mereka. "Jika mereka tidak ingin kami masuk, maka kami tidak akan masuk."

Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan itu, para pemimpin G20 juga meminta Taliban menangani kelompok garis keras yang beroperasi di luar negeri. Program kemanusiaan di masa depan harus berfokus pada perempuan dan anak perempuan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam KTT itu bahwa Taliban belum menyampaikan apa yang diharapkan.“Kami belum melihat inklusivitas yang diperlukan dalam masalah bantuan kemanusiaan, keamanan dan pencegahan Afghanistan menjadi basis organisasi teror dan pencegahan ekstremisme.” ujarnya.

Menjelang pertemuan itu, China menyerukan agar sanksi ekonomi terhadap Afghanistan dicabut dan miliaran dolar aset internasional Afghanistan dicairkan dan diserahkan kembali ke Kabul. Namun AS dan Inggris, dua negara yang banyak menahan aset Afghanistan menolak mencairkannya.

Baca: Blok Keamanan Pimpinan Rusia Akan Gelar Latihan Militer Dekat Afghanistan

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | AL JAZEERA

Berita terkait

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

3 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

11 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

11 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

11 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

14 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri di Gaza, UEA dan Mesir Kirim Baju Baru hingga Permen Lewat Udara

22 hari lalu

Idul Fitri di Gaza, UEA dan Mesir Kirim Baju Baru hingga Permen Lewat Udara

UEA dan Mesir mengirimkan bantuan baju lebaran, sepatu dan makanan untuk Idul Fitri penduduk di Gaza.

Baca Selengkapnya