2 Jurnalis Peraih Nobel Perdamaian, Melawan Represi Terhadap Kebebasan Pers

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Oktober 2021 17:05 WIB

Maria Ressa, wartawan Filipina. Sumber: Eloisa Lopez/Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Nobel Perdamaian bidang perdamaian tahun ini diberikan kepada Maria Ressa dan Dmitry Muratov. Keduanya jurnalis asal Filipina dan Rusia yang berani melawan represi terhadap kebebasan pers.

Dilansir dari axa.com, Maria Ressa adalah seorang jurnalis asal Filipina yang telah berkarir selama 30 tahun. Selama 30 tahun berkecimpung dalam dunia jurnalistik, ia sempat memimpin beberapa media di Asia Tenggara.

Pada tahun 1987 hingga 1955, Maria menjadi Kepala Biro Cable News Network (CNN) di Manila. Setelah itu, pada tahun 1955 hingga 2005, Maria pindah ke Jakarta untuk memimpin Biro CNN Jakarta.

Merasa memiliki cukup pengalaman dari media-media Asia Tenggara, pada tahun 2012, Maria mendirikan medianya sendiri di Filipina yang diberi nama Rappler. Bersama teman-temannya, Maria membuat Rappler menjadi media yang mampu melawan represi terhadap kebebasan pers. Hal inilah yang membuat Maria dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian 2021.

Selain Maria Ressa, penghargaan Nobel Perdamaian juga diberikan kepada Dmitry Muratov, yang juga seorang jurnalis, asal Rusia. Dikutip dari time.com, Muratov selama ini dikenal sebagai jurnalis yang kerap melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Vladimir Putin di Rusia.

Advertising
Advertising

Pada tahun 1993, Muratov mendirikan surat kabar yang dinamai Novaya Gazeta. Melalui surat kabar ini, Muratov sering memberitakan berbagai kasus korupsi yang sering terjadi di negaranya, Rusia.

Saat ini, Muratov juga aktif menjadi editor di surat kabar Novaya Gazeta. Dilansir dari politico.eu, selama menjadi editor di surat kabar tersebut, Muratov sering menjadi korban represi pemerintah Rusia.

Meskipun kebebasan pers masih sangat memprihatinkan di Rusia, Muratov tetap berkomitmen memperjuangkannya. Hal inilah yang membuat Muratov dianggap layak untuk mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian 2021.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Jurnalis Pemenang Nobel Perdamaian 2021 Gigih Mengkritik Duterte dan Putin

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

12 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

16 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

17 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

19 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

19 hari lalu

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

Juru bicara TPNPB-OPM mengatakan penembakan terhadap anggotanya terjadi ketika korban sedang mendulang emas dan tanpa perlawanan.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

20 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

21 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

22 hari lalu

Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

Sukandi, jurnalis di Halmahera Selatan, disiksa usai memberitakan penangkapan kapal pengangkut minyak Dexlite milik Polairud Maluku Utara oleh TNI AL.

Baca Selengkapnya