British American Tobacco Hentikan Operasi di Myanmar

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Oktober 2021 16:00 WIB

Kepala Staf Angkatan Udara Myanmar Maung Maung Kyaw (kanan) dan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer Myanmar, mengamati latihan di wilayah Irrawaddy pada Februari 2018. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - British American Tobacco akan menghentikan semua operasi di Myanmar yang dikuasai junta militer dan menarik diri sepenuhnya pada akhir tahun ini, kata perusahaan itu pada Selasa.

British American Tobacco mengatakan keputusan itu diambil setelah menilai kelangsungan hidup jangka panjang dari bisnisnya di Myanmar.

“Seperti perusahaan global lainnya, kami terus mengevaluasi operasi kami di seluruh dunia,” kata perusahaan itu, dikutip dari Reuters, 13 Oktober 2021.

“Setelah mengevaluasi kelayakan operasional dan komersial jangka panjang dari bisnis kami di Myanmar, kami telah mengambil keputusan untuk menarik diri dari negara itu dan menghentikan semua operasi.”

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer, yang mengakhiri satu dekade demokrasi tentatif dan reformasi ekonomi usai berakhirnya setengah abad kekuasaan militer pada 2011, dan setelah bertahun-tahun sanksi Barat yang melumpuhkan ekonomi.

Banyak perusahaan besar di Myanmar awalnya menyatakan komitmen mereka terhadap negara itu dalam minggu-minggu setelah kudeta, tetapi tindakan keras tentara selama berbulan-bulan terhadap pemogokan dan protes, serta pembunuhan lebih dari 1.000 warga sipil telah memaksa banyak perusahaan untuk berpikir ulang.

BAT tidak merinci alasan keputusannya untuk menarik diri dari negara tersebut. Perusahaan tembaku itu mulai beroperasi di Myanmar pada 2013, dua tahun setelah pemerintahan semi-sipil yang dipimpin oleh para teknokrat dan pensiunan jenderal memulai reformasi besar-besaran untuk memikat investor.

Ekonomi rapuh negara itu sekarang dalam kesulitan, dengan mata uang kyat kehilangan lebih dari 60% nilainya bulan lalu, mendorong naiknya biaya makanan dan bahan bakar. Bank Dunia telah memperkirakan kontraksi 18% dalam produk domestik bruto tahun ini.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Uni Eropa telah menanggapi dengan menjatuhkan sanksi yang ditargetkan pada militer Myanmar dan jaringan kepentingan bisnisnya yang luas.

Baca juga: Krisis Ekonomi Myanmar Terparah dalam 20 Tahun Terakhir, Rakyat Kelaparan

REUTERS

Berita terkait

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

17 jam lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

1 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

11 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

12 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

14 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

14 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya