Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 12 Oktober 2021 06:32 WIB

Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan Cina menjadi mitra dagang paling utama negara jiran tersebut sejak 2009.

Nilai perdagangan kedua negara mencapai RM329,77 miliar (Rp1.123,6 triliun) pada 2020, kata Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Kamarudin bin Jaffar kepada parlemen di Kuala Lumpur, Senin, 11 Oktober 2021.

Dia mengatakan hubungan bilateral Malaysia dengan Cina didasarkan pada persahabatan, saling percaya dan kepentingan bersama.

"Hasil dari hubungan yang substantif dan penuh keyakinan tersebut, pada tahun 2013 hubungan negara antara Malaysia dan Cina telah ditingkatkan dari Kerjasama Strategis ke taraf Kerjasama Strategis Komprehensif," katanya.

Kerjasama strategis itu, kata dia, tidak dibatasi pada dua pihak saja tapi juga meliputi kerjasama regional dan internasional.

"Umumnya, keuntungan dari hubungan kerja sama Malaysia dan Cina dalam berbagai bidang, terutama perdagangan, adalah amat baik dan mendatangkan manfaat yang besar," katanya.

Perdagangan antara Malaysia dan Cina tahun lalu menyumbang 18,6 persen dari total nilai perdagangan global Malaysia.

"Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 8,1 persen dari tahun 2019, walaupun dunia, termasuk kedua negara, dilanda wabah Covid-19," katanya.

Pada Januari-Agustus 2021, nilai perdagangan kedua pihak telah meningkat 35,2 persen dan mencapai 108,28 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

"Kesimpulannya, hubungan dua negara antara Malaysia dan Cina tidak pernah terganggu sekali pun terdapat isu-isu di antara kedua pihak," katanya.

Menanggapi isu Laut Cina Selatan, Kamarudin mengatakan kedaulatan dan kepentingan negara menjadi dasar utama bagi pemerintah Malaysia dalam mengambil tindakan. "Pemerintah Malaysia tidak akan sesekali berkompromi dalam perkara yang berdampak kepada keutuhan wilayah, kedaulatan dan kepentingan negara," katanya.

Malaysia dan Cina saling klaim atas wilayah di Laut Cina Selatan. Malaysia menyatakan perairan di Luconia Shoals di jalur laut utara Kalimantan sebagai zona eksklusif ekonomi maritimnya. Namun , Cina menganggap jalur laut itu berada dalam garis batas wilayahnya. Cina mengklaim hampir 90 persen wilayah di Laut Cina Selatan.

Baca juga Amerika Tegaskan Dukungan ke Asia Tenggara Soal Konflik Laut Cina Selatan

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

43 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

9 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

20 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya