2 Pria Mengapung di Laut Sebulan, Bertahan Hidup dengan Jeruk dan Kelapa

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 Oktober 2021 19:42 WIB

Aktivis lingkungan Greenpeace dan nelayan melakukan aksi menolak berlabuhnya kapal-kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan perairan konservasi Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei 2018. Terumbu karang di kawasan ini menjadi rumah sekitar 400 spesies fauna laut termasuk ikan hias dan penyu. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria dari Kepulauan Solomon terapung di laut selama 29 hari. Dilansir dari Insider News, pria bernama Livae Nanjikan dan Junio Qoloni, berencana berlayar ke Noro, yang terletak di Pulau Mono pada 3 September lalu.

Mereka berlayar dengan perahu ray 23 kaki yang berkekuatan 60-tenaga kuda. Namun perjalanan itu berubah menjadi bencara setelah hujan lebat dan badai menerjang perahu mereka.

"Kami berjuang melawan cuaca berbahaya yang datang dengan hujan lebat, awan gelap tebal dan angin kencang saat perjalanan kami selama sekitar satu jam," kata Nanjikan kepada SIBC News melalui wawancara telepon.

Mereka mengatakan saat cuaca buruk, Global Positioning System (GPS) mereka tidak berfungsi. Keduanya tak bisa melihat apapun di sekitar sehingga memutuskan untuk berhenti saat malam menjelang.

Perjalanan horor pun dimulai di hari-hari berikutnya. Mereka berhasil bertahan hidup dengan minum air hujan, jeruk, dan air kelapa agar tetap terhidrasi. Mereka membawa jeruk sebelum berlayar dan mendapatkan kelapa saat menjelajahi daerah dekat laut.

Advertising
Advertising

"Waktu yang kami harapkan untuk mencapai daratan telah berlalu, dan kami tak melihat pulau apa pun. Kami memilih menghentikan motor dan tetap mengapung, tapi masih memiliki sisa bahan bakar," kata keduanya kepada SIBC News.

Cuaca mulai tenang sembilan hari kemudian. Livae Nanjikan dan Junior Qoloni terus berdoa kepada Tuhan agar diberi kekuatan dan bimbingan.

Pada hari ke-29, mereka melihat seorang nelayan dengan sampan kayu di dekat perahu motor keduanya. Namun mereka gagal melakukan kontak dengan sang nelayan.

Setelah berjam-jam berusaha tanpa lelah, nelayan itu akhirnya memperhatikan keduanya dan mendekati perahu motor. “Saat itulah kami berteriak dan terus-menerus memberi isyarat tangan kami kepada pelaut. Dia melihat kami dan mendayung ke arah kami," ujarnya.

Saat sang nelayan mendekat, Nanjikan dan Qoloni bertanya lokasi mereka. "Dan dia menjawab, Papua Nugini, oh kami sekarang aman,” Nanjikana mengatakan kepada SIBC News. Mereka kini sedang menunggu perjalanan pulang ke Kepulauan Solomon.

REPUBLICWORLD.COM

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

10 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

13 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

25 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

36 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

43 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

44 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

47 hari lalu

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.

Baca Selengkapnya