Taliban Tolak Bekerja Sama dengan AS Atasi Teror ISIS di Afghanistan
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 10 Oktober 2021 14:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menolak bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menahan gempuran ekstrimis ISIS di Afghanistan. Pertemuan Taliban dengan AS adalah pertama kalinya sejak penarikan pasukan Amerika di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.
Pejabat senior Taliban dan perwakilan AS bertemu akhir pekan ini di Doha, ibu kota Qatar. Pejabat kedua belah pihak mengatakan pembicaraan terkait masalah penanganan kelompok ekstremis ISIS-K serta evakuasi warga asing dan warga Afghanistan dari negara itu. Taliban mengisyaratkan bahwa evakuasi bisa dilakukan.
Namun menurut juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen kepada The Associated Press, Taliban tidak akan bekerja sama dengan Washington untuk menahan kelompok ISIS-K yang semakin aktif di Afghanistan. ISIS bertanggung jawab atas sejumlah serangan baru-baru ini, termasuk bom bunuh diri yang menewaskan 46 minoritas Muslim Syiah pada Jumat lalu. Serangan ini melukai puluhan orang lainnya saat mereka salat di sebuah masjid di utara kota Kunduz.
“Kami dapat mengatasi Daesh (ISIS) secara independen,” kata Shaheen, ketika ditanya apakah Taliban akan bekerja dengan AS untuk menahan afiliasi ISIS.
ISIS telah melakukan serangan terhadap Syiah sejak kelompok ini muncul di Afghanistan timur pada 2014. ISIS juga dipandang sebagai kelompok teror yang menimbulkan ancaman terbesar bagi Amerika Serikat karena potensinya melancarkan serangan terhadap target Amerika.
Pertemuan di Doha adalah yang pertama sejak pasukan AS menarik diri dari Afghanistan. Namun AS menyatakan bahwa pembicaraan itu bukan berarti Amerika mengakui pemerintahan Taliban.
Pembicaraan terjadi dua hari sdetelah diskusi yang sulit antara pejabat Pakistan dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Islamabad. Para pejabat Pakistan mendesak AS untuk terlibat dengan penguasa baru Afghanistan dan mengeluarkan miliaran dolar dana internasional untuk mencegah kehancuran ekonomi. Pakistan juga berpesan kepada Taliban agar lebih inklusif dan memperhatikan hak asasi manusia dan kelompok etnis dan agama minoritas.
Baca: Gembiranya Taliban Menyerbu Taman Hiburan, Main Bajak Laut hingga Korsel Terbang
AP NEWS