Pria Inggris Korban Reynhard Sinaga Mengaku Diculik Setelah Buang Air

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Oktober 2021 16:33 WIB

Akun Facebook palsu Reynhard Sinaga. Foto/Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Daniel, korban Reynhard Sinaga menceritakan kembali saat dia menjadi korban pemerkosaan. Saat malam kejadian di 2015 lalu, dia sedang berulang tahun. Di tengah pesta, dia menyelinap ke sebuah gang untuk buang air kecil.

Dia mengaku tak sadar apa yang terjadi selanjutnya. Daniel hanya ingat bahwa dia terbangun di apartemen Reynhard Sinaga.

"Saya berada di sofa, berpakaian lengkap ketika bangun. Saya tak bisa mengingat apapun," ujarnya dalam wawancara dokumenter dengan BBC, seperti dikutip dari The Sun.

Ia lalu melihat kaki seseorang berjalan ke arahnya. "Saya hanya membeku," ujarnya.

Dalam keadaan bingung dan pusing, Daniel mengambil barang-barangnya. Ia segera melarikan diri tanpa mencari tahu apa yang telah terjadi.

Advertising
Advertising

Ketika sampai di rumah, dia tidak bisa menjelaskan kepada rekannya dimana berada. "Saya tidak pernah berpikir untuk melaporkannya ke polisi," ujarnya.

Daniel baru mengetahui apa yang terjadi padanya ketika polisi menunjukkan kepadanya foto-foto dia yang telah diambil oleh Reynhard Sinaga. "Anda dapat melihat saya koma, seperti mati. Mengerikan untuk dilihat," ujarnya.

Dia tak tahu telah diserang. Dia juga tak melaporkannya kepada polisi. "Untuk mengatakan sebagai seorang pria saya telah diperkosa adalah hal yang sulit. Itu membuatmu merasa sangat rentan," ujarnya.

Daniel adalah korban pertama Reynhard Sinaga yang angkat bicara ihwal pelecehan seksual. Selama wawancara berlangsung, Daniel menangis tersedu-sedu ketika ingat pernyataan polisi bahwa dia akan diperkosa.

Reynhard Sinaga memberi korban-korbannya obat penenang dalam dosis tinggi. Itu sebabnya para korban tak bisa melawan karena reaksi obat yang kuat.

Sinaga diperkirakan telah melakukan pelecehan seksual terhadap sekitar 60 pria setiap tahun sejak 2014 hingga tertangkap pada Juni 2017. Sebelum itu, para detektif memperkirakan dia menyerang antara 15-20 pria setiap tahun.

Reynhard Sinaga dipenjara sejak 2020. Dia telah dijatuhi hukuman penjara selama 40 tahun.

Ia datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada 2007 dan memperoleh dua gelar magister di Manchester dan tengah mengambil gelar doktor dari Universitas Leeds saat ditangkap pada 2017.

Mayoritas korban, kata kepolisian, menjadi korban Reynhard Sinaga karena dijebak olehnya. Reynhard, yang tinggal di dekat kawasan kampung LGBT Manchester, diketahui kerap merayu pria-pria kesepian untuk datang ke apartemennya. Di sana, Reynhard membius mereka untuk kemudian melakukan pelecehan seksual tanpa korbannya sadari.

Baca: Pria Inggris Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga Buka Suara: Saya Seperti Mati

THE SUN

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

13 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya