Junta Larang Utusan ASEAN Bertemu Suu Kyi, Malaysia: Tidak Ada Niat Kerja Sama

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 4 Oktober 2021 19:20 WIB

Aung San Suu Kyi saat merayakan Thingyan atau festival tahun baru Myanmar di depan rumahnya di Yangon 16 April 2012. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Mynt dan sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) ditangkap dalam penggerebekan pagi ini. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan Junta Militer pada utusan khusus ASEAN bertemu pemimpin pro-demokrasi terguling Aung San Suu Kyi, memancing reaksi keras Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, demikian dilaporkan CNA, Senin, 4 Oktober 2021.

Ia mengatakan, kegagalan Myanmar untuk bekerja sama dengan utusan khusus ASEAN akan mempersulit pemimpin Junta Militer negara itu menghadiri pertemuan puncak Perhimpunan Bansa-Bangsa Asia Tenggara.

Dalam sebuah unggahan di Twitter, Saifuddin Abdullah mengatakan dia kecewa atas tidak adanya niat militer yang berkuasa di Myanmar untuk bekerja sama.

Ia mengingatkan, jenderal tertinggi Myanmar pada April lalu menyatakan berkomitmen pada peta jalan perdamaian lima langkah setelah kudeta 1 Februari.

Sebelumnya, Junta Myanmar mengatakan tidak mungkin utusan khusus ASEAN Erywan Yusof, yang ditugaskan memfasilitasi dialog di negara yang dilanda kudeta itu akan diizinkan untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi.

Advertising
Advertising

"Sulit untuk mengizinkan pertemuan dengan mereka yang menghadapi persidangan," kata juru bicara Junta, Zaw Min Tun, kepada AFP, Kamis, 30 September 2021.

"Kami akan mengizinkan pertemuan dengan organisasi resmi," tambah juru bicara Zaw Min Tun, tanpa memberikan perincian lebih lanjut tentang kapan Myanmar akan memberikan izin kepada utusan itu untuk berkunjung.

Aung San Suu Kyi saat ini sedang menghadapi sidang dugaan korupsi yang dituduhkan jaksa Junta.

Berikutnya: ASEAN Dipermainkan Junta

<!--more-->

Anggota Parlemen Malaysia, Charles Santiago, menilai Junta Myanmar telah mempermainkan ASEAN dengan melarang utusan khusus bertemu Suu Kyi.

"Berkali-kali sejak kudeta, junta telah mempermainkan ASEAN, menggunakannya untuk mencoba dan mendapatkan legitimasi, sementara pada saat yang sama meningkatkan pembalasan brutalnya terhadap rakyat," katanya dalam pernyataan yang disebarkan ke media.

Menurut dia, pertemuan dengan Aung San Suu Kyi, yang partainya memenangkan pemilihan November 2020, harus menjadi titik awal minimal dialog sebagaimana disepakati antara junta dan ASEAN dalam Konsensus Lima Poin mereka.

“Sudah sangat jelas bagi semua anggota ASEAN sekarang bahwa pendekatannya saat ini, yang menuruti setiap tuntutan Junta Militer, tidak akan mengarah ke mana pun," katanya.

Berita terkait

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

2 jam lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

2 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

2 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

3 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

3 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

3 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya