Bank Dunia Pinjamkan Rp 5,7 Triliun ke Nigeria untuk Beli Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Oktober 2021 09:30 WIB

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia mengucurkan pinjaman sebesar USD 400 juta (Rp5,7 triliun) kepada Nigeria untuk membantu negara di Afrika tersebut membeli dan mendistribusikan vaksin virus corona.

Dewan direktur Bank Dunia menandatangani pembiayaan ini, yang disalurkan lewat International Development Association. Uang pinjaman dari Bank Dunia tersebut, diharapkan bisa membantu Nigeria membeli vaksin virus corona untuk 40 juta warga negaranya atau sekitar 18 persen dari total populasinya.

Stylist mode asal Nigeria, Angela Innocent (38) berpose dengan mengenakan masker kain yang serasi warna dengan topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja

Advertising
Advertising

Uang sebesar itu, juga ditargetkan untuk membantu pendistribusian vaksin virus corona hingga ke 110 juta warga. Nigeria adalah salah satu negara di Afrika yang paling padat penduduknya.

Dalam keterangan tertulisnya, Bank Dunia mengatakan uang yang dipinjamkan tersebut untuk memastikan Pemerintah Nigeria bisa menyuntikkan vaksin virus corona sampai 51 persen ke warga negaranya dalam tempo dua tahun dan untuk menghindari lockdown yang bisa mencederai perekonomian negara.

Sebelumnya pada akhir bulan lalu, sekitar 20 persen warga Nigeria kehilangan pekerjaan dampak Covid-19.

Nigeria sejauh ini sudah mendistribusikan sekitar lima juta vaksin virus corona pada 200 juta warga negaranya. Nigeria masih berusaha mendistribusikan jutaan dosis vaksin Covid-19 merek Moderna dan AstraZeneca, yang diperoleh lewat program COVAX yang ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang mendatangkan vaksin virus corona.

Sampai 1 Oktober 2021, Nigeria mencatat ada 205.779 kasus virus corona. Dari jumlah tersebut, 2.721 kasus berakhir dengan kematian.

Baca juga: Azis Syamsuddin Mengaku Pinjamkan Rp 200 Juta ke Eks Penyidik KPK Robin

Sumber: Reuters

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

19 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

3 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya