Suu Kyi Disidang Kasus Dugaan Suap, Mantan Orang Dekatnya Jadi Saksi Memberatkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 2 Oktober 2021 15:20 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan "Ganyang Kediktatoran Militer" dan "Lepaskan Aung San Suu Kyi". REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri utama Yangon, Phyo Min Thein, bersaksi melawan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, dalam kasus dugaan korupsi yang diajukan oleh Junta Militer, Jumat, 1 Oktober 2021.

Phyo Min Thein bertugas di bawah pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang digulingkan junta militer dalam kudeta Februari 2021. Bahkan ia pernah dikabarkan sebagai calon pengganti Aung San Suu Kyi.

Phyo Min Thein muncul di persidangan sebagai saksi utama untuk salah satu dakwaan yang diajukan oleh komisi anti-korupsi junta, kata pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw.

Junta menuduh Suu Kyi pada bulan Maret menerima 600.000 dolar AS dari mantan menteri utama itu pada tiga kesempatan terpisah sebagai imbalan untuk mendukung dan melindungi bisnisnya.

Junta merilis video Phyo Min Thein membuat tuduhan terhadap Suu Kyi.

Advertising
Advertising

Pengacara Khin Maung Zaw mengatakan, dalam sidang itu Phyo Min Thein tidak berani melihat wajah Suu Kyi. "Dia hanya menundukkan kepalanya dan langsung pergi ke sudut saksi. Kami bahkan harus menyuruhnya berbicara lebih keras karena suaranya sangat pelan,” katanya seperti dikutip Myanmar Now, Jumat, 1 Oktober 2021.

"Dia bersaksi hal yang sama seperti dalam video yang dirilis oleh dewan militer," katanya.

Hakim menjadwalkan sidang berikutnya pada 8 Oktober 2021 dan memanggil Phyo Min Thein untuk hadir lagi, kata Khin Maung Zaw.

Thein Oo, menteri kehakiman untuk Pemerintah Persatuan Nasional bawah tanah, mengatakan dia tidak dapat mengatakan tekanan apa yang dihadapi Phyo Min Thein untuk membuatnya bersaksi melawan pemimpin partainya sendiri.

"Ada banyak saksi palsu dalam urusan peradilan dan itu akan lebih jelas selama waktu seperti ini," katanya.

Phyo Min Thein berpartisipasi dalam pemberontakan demokrasi 1988 sebagai mahasiswa dan aktif dalam politik sebagai anggota pendiri Partai Demokrat untuk Masyarakat Baru.

Dia ditangkap pada tahun 1991 karena kegiatan politiknya dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

Sebelum menjadi anggota NLD pada 2012, ia terlibat dalam dua partai politik kecil lainnya. Dia mencalonkan diri dalam pemilihan sela 2012 sebagai perwakilan partai NLD untuk Kotapraja Hlegu Yangon. Dia memenangkan pemilihan itu dan menjadi anggota parlemen di Majelis Rendah.

Dia menjadi anggota komite eksekutif pusat di partai tersebut dan diangkat sebagai ketua menteri Yangon oleh Suu Kyi setelah dia memenangkan pemilihan tahun 2015 mewakili kotapraja yang sama di parlemen wilayah Yangon.

Selama masa jabatannya, ia menghadapi beberapa kontroversi yang melibatkan kritik dari dalam partai maupun dari dunia bisnis dan masyarakat umum.

Dia berpartisipasi dalam acara publik 2019 di Yangon yang mendukung Suu Kyi ketika dia pergi ke Den Haag untuk membela negara dari tuduhan melakukan genosida terhadap Rohingya di Mahkamah Internasional.

“Semua masyarakat harus berdiri bersama dengan Daw Aung San Suu Kyi yang mencoba menyelesaikan sesuatu yang merupakan urusan Myanmar,” kata Phyo Min Thein di acara tersebut.

Dia tidak mencalonkan diri dalam pemilihan 2020. Ketika militer merebut kekuasaan dari pemerintah NLD pada 1 Februari, Phyo Min Thein termasuk di antara para pemimpin partai yang ditangkap.

Sebulan kemudian, militer mengumumkan bahwa komisi anti-korupsinya sedang menyelidiki Suu Kyi untuk kasus korupsi dan bahwa Phyo Min Thein telah mengaku memberinya suap.

Berita terkait

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

8 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

14 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

17 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

3 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya