ASEAN Belum Sikapi Pembentukan AUKUS, Kemlu: Bukan Berarti Terpecah

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 2 Oktober 2021 12:15 WIB

Arsip: Pimpinan negara dan pemerintah anggota ASEAN dalam KTT 2019 di Bangkok. (Kemlu.go.id)

TEMPO.CO, Jakarta - ASEAN sebagai tetangga dekat belum mengeluarkan pernyataan bersama tentang pembentukan pakta pertahanan AUKUS oleh Australia, Inggris dan Amerika Serikat, serta keputusan Australia memperkuat armada lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir.

Namun menurut Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani, ASEAN tetap solid meski belum mengeluarkan sikap tentang AUKUS.

“Bukan berarti ASEAN telah terpecah dan sentralitasnya telah terkompromikan secara besar-besaran, kita tak boleh melihatnya dari cara pandang semacam itu," katanya dalam diskusi ‘AUKUS: Responses from Southeast Asia’ di Jakarta, Jumat, 1 Oktober 2021.

"Sekali lagi, anggota ASEAN hanya memiliki kalkulasi strategi berbeda terkait respons spesifik terhadap dinamika baru,” katanya.

Dia pun menambahkan bahwa terlalu spekulatif untuk mengasumsikan bahwa belum adanya langkah yang diambil ASEAN berarti perhimpunan tersebut mungkin menjadi tak lagi relevan, sebuah ide yang ia sempat lihat beredar di laporan media.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa ASEAN sendiri perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi iklim geopolitik dengan dinamika yang baru, terutama dalam pertimbangan masa yang lebih lama.

Menurut dia, ASEAN perlu merespons dengan tegas terhadap kerja sama keamanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat dengan menggunakan ASEAN Outlook in the Indo-Pacific.

“Dalam pandangan kami ASEAN perlu merespons dengan tegas terhadap persoalan ini, sesuai dengan ASEAN Outlook in the Indo-Pacific dan prinsip-prinsip pengarah guna membentuk arsitektur versinya sendiri,” kata Jailani.

Dia menambahkan bahwa ASEAN harus konsisten dengan narasi dialog dan kerja sama regional alih-alih fokus dengan rivalitas.

Australia menjalin kerja sama keamanan dengan Inggris dan Amerika Serikat, di mana Australia akan mendapatkan teknologi pembuatan kapal selam bertenaga nuklir untuk memperkuat angkatan lautnya.

Dalam respons terkait AUKUS, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mengkhawatirkan meningkatnya ketegangan di antara negara-negara besar di kawasan Indo-Pasifik, menyusul pengumuman kerja sama tersebut.

Selain Indonesia, Malaysia juga menyatakan keberatan, sedangkan Singapura dan Filipina mendukung.

Baca juga Ini Alasan Indonesia Was-Was atas AUKUS dan Kapal Selam Nuklir Australia

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 jam lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya