J-16D, Pesawat Tempur Siluman Cina yang Semakin Mematikan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 29 September 2021 08:25 WIB

Pesawat J-16D varian peperangan elektronik dari jet tempur J-16 China akan memulai debutnya di Airshow China yang akan diadakan dari 28 September hingga 3 Oktober 2021. Jet temput J-16D memiliki keunggulan dalam ruang elektromagnetik dengan kemampuan jamming yang kuat. Weibo

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tempur siluman Cina J-16D untuk pertama kalinya memamerkan perangkat pelacak dan rudal selama berlangsungnya Airshow China di Zhuhai pada 28 September-3 Oktober 2021.

Alat yang dikenal dengan sebutan jammer dan rudal terpasang di bawah sayap dan saluran masuk udara selain dua perangkat tempur elektronik di ujung sayap pesawat tempur ini.

Pesawat yang merupakan hasil pengembangan dari generasi pendahulunya J-16 tersebut memiliki kemampuan tempur yang komprehensif, baik mengintai, menyerang, maupun bertahan.

Shenyang J-16D diklaim mampu menangkal serangan lawan melalui sistem peringatan dini, komando, komunikasi, penghadangan, dan penyerangan.

Menurut Nationalinterest.org, J-16D melengkapi kemampuan anti-akses dan area-denial (A2/AD) Cina di Pasifik, yang bertujuan untuk menghalangi, menahan, dan menghalau pasukan AS terdekat jika terjadi skenario konflik Taiwan.

“J-16D menunjukkan bahwa Cina sangat mementingkan dominasi dalam peperangan elektromagnetik,” kata mantan instruktur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Song Zhongping kepada South China Morning Post.

“Untuk memenangkan peperangan di masa depan, yang diperlukan tidak hanya mendominasi udara dan laut, tetapi juga proaktif dalam mendominasi informasi dan kekuatan elektromagnetik.”

Pesawat tempur baru itu akan meningkatkan kemampuan peperangan elektronik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) dan menjadi bagian vital PLA dalam peperangan modern.

Peperangan elektronik atau electronic warfare menggunakan spektrum elektromagnetik atau energi untuk mengendalikan spektrum dalam menyerang dan menghalau serangan lawan.

Peperangan model ini bisa dilakukan melalui udara, laut, darat, dan luar angkasa, baik dengan alat yang berawak maupun tidak.

Perang ini menyasar manusia, sistem komunikasi, radar, atau aset yang lain. Di pesawat tempur Sukhoi versi mutakhir milik TNI Angkatan Udara juga telah terpasang jammer tersebut.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

5 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

9 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya