Pejabat Senior di Tunisia Mengundurkan Diri Massal
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 26 September 2021 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 pejabat berpengaruh di Partai Ennahda, Tunisia, pada Sabtu, 25 September, 2021 mengundurkan diri massal dari jabatan mereka. Diantara mereka yang mengundurkan diri itu adalah anggota parlemen dan mantan menteri.
Pengunduran diri massal itu bagian dari bentuk protes terhadap kepemimpinan Tunisia saat dan menjadi pukulan telak bagi Partai Ennahda, yakni sebuah partai Islam di Tunisia. Pengunduran diri massal ini, juga membuat Partai Ennahda menghadapi perpecahan.
Partai Ennahda memiliki kursi di parlemen terbesar. Tunisia terperosok dalam krisis setelah Presiden Tunisia Kais Saied membekukan parlemen sejak 25 Juli lalu dan memecat pejabat tinggi di pemerintahan. Oposisi menyebut yang dilakukan Saied ini adalah sebuah kudeta.
Total ada 113 pejabat senior dari Partai Ennahda yang menyorongkan surat pengunduran diri karena merasa telah terjadi kesalahan dalam memilih kepemimpinan Partai Ennahda. Kesalahan ini telah mengarah pada Partai yang di isolasi dan kegagalan untuk terlibat dalam keputusan-keputusan Presiden Saied.
Dari total 113 pejabat senior di Tunisia yang mengundurkan diri itu, ada 8 anggota parlemen dan beberapa mantan menteri. Salah satu yang mengundurkan diri adalah Menteri Kesehatan Tunisia Abdellatif Mekki.
Ennahda adalah Partai paling berkuasa di Tunisia sejak 2011, yang memimpin revolusi hingga tergulingnya mantan Presiden Zine el Abidine Ben Ali. Partai Ennahda memainkan peran dalam mensukseskan koalisi sejumlah pemerintahan.
Akan tetapi, Partai Ennahda sudah kehilangan dukungan menyusul perekonomian Tunisia yang mandek dan penurunan layanan publik.
Baca juga: Satu Sebab Karyawan Mengundurkan Diri: Prestasi Kerja Tak Diakui Perusahaan
Sumber: Reuters