Malaysia Bandingkan Vaksin Sinovac dengan Pfizer dan AstraZeneca, Hasilnya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 September 2021 18:47 WIB

Sejumlah alat kesehatan Vaksin Sinovac untuk warga pesisir dalam rangka program serbuan vaksin COVID-19 di Desa Juwata Laut, Tarakan Utara, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat, 17 September 2021. Dikses Lantamal XIII telah melaksanakan sebanyak 59.030 vaksin ke masyarakat dengan tujuh satuan kerja yaitu Tarakan, Nunukan, Balikpapan, Sanggatta, Banjarmasin, Kota Baru dan RSAL Iyas Tarakan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan di Malaysia mengungkap efektivitas ketiga vaksin yaitu Sinovac, Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca dalam melawan covid-19. Hasilnya, ketiga vaksin tersebut memberi perlindungan dalam melawan virus corona.

Dalam studi tersebut, vaksin buatan sinovac sangat efektif melawan penyakit serius akibat covid-19. Namun vaksin Pfizer/BioNTech dan Astrazeneca memberi perlindungan yang lebih baik terhadap gempuran virus corona.

Vaksin Sinovac sebelumnya disorot karena banyaknya tenaga kesehatan di Indonesia dan Thailand yang terinfeksi corona. Para tenaga kesehatan itu sudah mendapat vaksin penuh dari Sinovac.

Studi yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia menemukan bahwa 0,011 persen dari 7,2 juta penerima suntikan Sinovac memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) akibat infeksi COVID-19, menurut pejabat kesehatan di Malaysia.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan penerima vaksin Pfizer yang hanya 0,002 persen dari sekitar 6,5 juta penerimanya yang harus dirawat di ICU. Sedangkan penerima vaksin AstraZeneca hanya 0.001 persen dari 744.958 orang yang yang harus dirawat di ICU.

Advertising
Advertising

Kalaiarasu Peariasamy, direktur di Institute for Clinical Research yang melakukan penelitian bersama dengan gugus tugas COVID-19 nasional, mengatakan vaksinasi apapun mereknya, telah mengurangi risiko penderita masuk ke ICU sebesar 83 persen. Risiko kematian juga turun sebesar 88 persen berdasarkan penelitian yang melibatkan sekitar 1,26 juta orang.

Tingkat kematian orang yang divaksinasi lengkap juga rendah yaitu 0,01 persen, dan mayoritas dari mereka berusia di atas 60 tahun atau dengan penyakit penyerta.

"Ada perbedaan demografi penerima ketiga vaksin dengan hasil yang berbeda," kata Kalaiarasu.

Banyak penerima AstraZeneca adalah usia pertengahan hingga dewasa. Sedangkan penerima vaksin Pfizer serta Sinovac banyak untuk populasi yang rentan.

Penerima AstraZeneca juga menyumbang proporsi penelitian yang jauh lebih kecil dengan melibatkan 14,5 juta individu yang sudah divaksinasi lengkap sejak 1 April.

Pada bulan Juli, Malaysia mengatakan akan menghentikan pemberian vaksin Sinovac setelah persediaannya berakhir. Alasannya Malaysia sudah memiliki cukup banyak vaksin lain.

Selain Indonesia, vaksin Sinovac digunakan di sejumlah negara yaitu China, Thailand dan Brasil untuk melawan covid-19. Perusahaan ini mengatakan telah memasok 1,8 miliar dosis di dalam dan luar negeri.

Baca: Kembangkan Vaksin Covid-19 Baru, Bio Farma Gandeng Perusahaan AS Dynavax

REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

17 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

20 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya