Dukun Pembuat Ramuan Anti-Covid Meninggal karena Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 September 2021 12:27 WIB

Orang-orang mengantre untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 di Kolombo, Sri Lanka, Kamis, 20 Mei 2021. Negara ini tengah menghadapi gelombang ketiga wabah COVID-19. (Xinhua/Gayan Sameera)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dukun terkenal di Sri Lanka yang membuat ramuan anti-covid meninggal akibat terinfeksi virus corona. Sejumlah tokoh terkenal di Sri Lanka telah berobat ke dukun bernama Eliyantha White, 48 tahun tersebut untuk mengobati infeksi virus corona.

Kliennya mulai dari atlet, politisi hingga perdana menteri di Sri Lanka. White mengklaim pada November tahun lalu bahwa ia dapat mengakhiri pandemi di Sri Lanka dengan ramuan air doa ke sungai.

Menteri Kesehatan Pavithra Wanniarachchi mendukung rencana tersebut namun dua bulan kemudian ia terinfeksi virus corona dan dirawat intensif di rumah sakit. Wanniarachchi kemudian diturunkan pangkatnya meski tetap berada di kabinet.

White menarik perhatian internasional pada 2010 ketika pemain kriket legendaris India, Sachin Tendulkar secara terbuka berterima kasih kepadanya karena telah mengobati cedera lutut. Itu membantunya mencetak kemenangan dalam pertandingan melawan Afrika Selatan.

Dalam sebuah wawancara pada 2010 dengan kantor berita AFP, White mengklaim memiliki kekuatan khusus mulai usia 12 tahun. Sejak itu dia mengaku telah merawat bintang kriket India lainnya, termasuk Gautam Gambhir dan Ashish Nehra.

Advertising
Advertising

Keluarga White mengatakan dia menolak vaksin covid-19. Jenazahnya dikremasi di pemakaman utama Kolombo pada Kamis sesuai dengan peraturan karantina.

Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, yang termasuk di antara politisi yang berkonsultasi dengan White, mengatakan di Twitter, "Warisannya akan terus hidup sepanjang hidup, dia menyentuh dan menyembuhkan berbagai penyakit."

Namun sejumlah dokter mengkritisi White dengan menyebut dukun itu sebagai penipu. Salah satu dokter Ayurveda menolak klaim sang dukun meskipun dia menyatakan menggunakan metode dari tradisi medis India yang berusia 3.000 tahun.

Total kematian akibat virus corona di Sri Lanka melebihi 12.000 dengan lebih dari setengah juta orang terinfeksi. Dokter mengatakan jumlah korban sebenarnya dua kali lebih tinggi. Pihak berwenang telah melakukan kremasi massal untuk membersihkan mayat yang menumpuk di rumah sakit dan kamar mayat.

Baca: Covid-19 di Amerika Serikat Kian Ganas, Rata-rata 2.000 Orang Mati per Hari

AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya