Bentrok Junta Lawan Milisi Sipil, Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke India

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 22 September 2021 15:33 WIB

Orang-orang terlantar akibat pertempuran di Myanmar barat laut antara pasukan junta dan pejuang anti-junta berjalan di Negara Bagian Chin, Myanmar, 31 Mei 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak kurang dari 10 ribu warga Myanmar mengungsi ke wilayah India setelah desa mereka terbakar dalam pertempuran antara pasukan Junta Militer dengan milisi anti-kudeta.

Warga yang tinggal di Thantlang di Negara Bagian Chin sebagian besar telah mengungsi mencari perlindungan di daerah sekitarnya termasuk beberapa ke India, kata seorang pemimpin masyarakat seperti dikutip Reuters, Rabu, 22 September 2021.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintah yang dipimpin oleh veteran pro-demokrasi Aung San Suu Kyi digulingkan pada 1 Februari, memicu kemarahan nasional, pemogokan, protes, dan munculnya milisi anti-junta.

Selama pertempuran antara pasukan milisi dan tentara akhir pekan lalu, sekitar 20 rumah dibakar, dengan foto-foto di media sosial menunjukkan bangunan dilalap api.

Tentara menembak mati seorang pendeta Kristen yang mencoba memadamkan api, lapor portal berita Myanmar Now, meskipun media pemerintah membantah laporan tersebut.

Advertising
Advertising

Media pro Junta, The Global New Light of Myanmar mengatakan kematian pendeta sedang diselidiki dan bahwa tentara telah disergap oleh sekitar 100 "teroris" dan kedua belah pihak terlibat baku tembak.

Pejuang milisi telah menyerbu sebuah pangkalan militer pada awal September dan militer menanggapi dengan serangan udara, kata Salai Thang, seorang pemimpin masyarakat, yang mengatakan empat warga sipil telah tewas dan 15 terluka dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan Pertahanan Chin, sebuah milisi yang menentang militer, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 30 tentara telah tewas.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim apa pun dan seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk diminta komentar.

Seorang kerabat pendeta yang meninggal mengatakan kepada Reuters bahwa kebanyakan orang telah meninggalkan kota, meskipun beberapa rumah tangga tetap termasuk sekitar 20 anak-anak di panti asuhan yang dikelola oleh pendeta.

"Pembunuhan seorang pendeta Baptis dan pemboman rumah-rumah di Thantlang, Negara Bagian Chin adalah contoh terbaru dari neraka hidup yang disampaikan setiap hari oleh pasukan junta terhadap rakyat Myanmar," kata Thomas Andrews, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, dalam pesan di Twitter minggu ini.

Terjadi peningkatan pertumpahan darah di daerah-daerah seperti Negara Bagian Chin setelah Pemerintah Persatuan Nasional, sebuah pemerintahan bawah tanah bayangan yang dibentuk oleh penentang militer, mengumumkan pemberontakan pada 7 September dan memanggil milisi baru, yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat ( PDF), untuk menargetkan junta dan asetnya.

Upaya PDF untuk menghadapi tentara yang diperlengkapi dengan baik sering kali mengakibatkan warga sipil terjebak dalam baku tembak dan terpaksa melarikan diri.

Pemimpin komunitas Salai Thang mengatakan banyak warga Myanmar bersembunyi di desa terdekat dan beberapa di negara bagian Mizoram, India. "Para pengungsi itu sekarang kesulitan mendapatkan makanan dan tempat tinggal," katanya melalui telepon.

Baca juga Junta Militer Myanmar Tahan Bocah 14 Tahun agar Ayahnya Menyerah

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

23 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya