Upaya Kudeta di Sudan Gagal, Diduga Dilakukan Loyalis Rezim Lama

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 21 September 2021 19:34 WIB

Rakyat Sudan meneriakkan slogan-slogan dan mengibarkan bendera nasional mereka saat merayakannya kesepakatan dewan militer Sudan dan koalisi oposisi untuk berbagi kekuasaan selama masa transisi menuju pemilihan, di sepanjang jalan-jalan Khartoum, Sudan, 5 Juli , 2019. [REUTERS / Mohamed Nureldin Abdallah / File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Sudan menyatakan berhasil menggagalkan kudeta, yang diduga digerakkan loyalis mantan Presiden Omar al-Bashir, Selasa, 21 September 2021.

Dalam sebuah pernyataan singkat di TV pemerintah, Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan situasi terkendali setelah percobaan kudeta digagalkan.

Menurut laporan Reuters, jalan-jalan di ibu kota Khartoum tampak tenang, dengan orang-orang beraktifitas seperti biasa dan tidak ada pengerahan pasukan keamanan yang tidak biasa.

Omar al-Bashir adalah presiden yang digulingkan pada 2019. Upaya kudeta menunjukkan jalan sulit dihadapi pemerintah yang telah mengorientasikan kembali Sudan sejak 2019, mendapatkan keringanan utang Barat dan mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan dengan Israel, sambil berjuang melawan krisis ekonomi yang parah dan menghadapi tantangan dari mereka yang masih setia kepada Bashir.

Sebuah badan bernama Dewan Berdaulat menjalankan pemerintahan Sudan di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan yang rapuh antara militer dan warga sipil sejak penggulingan Bashir, seorang Islamis yang dijauhi oleh Barat. Ia memimpin Sudan selama hampir tiga dekade.

Advertising
Advertising

Juru bicara pemerintah mengatakan sisa-sisa pemerintahan Bashir telah berpartisipasi dalam upaya kudeta.

"Kami meyakinkan rakyat Sudan bahwa situasinya berada di bawah kendali penuh karena pelaku kudeta telah ditangkap, dan mereka sedang diinterogasi sekarang," kata juru bicara Hamza Balol di TV pemerintah.

Pihak berwenang terus mengejar loyalis Bashir yang telah mengambil bagian, katanya.

Selasa pagi, seorang saksi mata mengatakan unit militer yang setia kepada dewan telah menggunakan tank untuk menutup jembatan yang menghubungkan Khartoum dengan Omdurman, tepat di seberang Sungai Nil.

Sebuah sumber pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pelaku kudeta berpaya menguasai radio negara di Omdurman.

Salah satu partai politik terbesar di Sudan, Partai Umma, menyerukan warga untuk melawan upaya kudeta, yang digambarkan sebagai "kelanjutan dari upaya putus asa untuk membatalkan revolusi mulia kita."

Bashir saat ini berada di penjara di Khartoum, di mana dia menghadapi beberapa persidangan.

Sudan secara bertahap disambut ke dalam lingkaran internasional sejak penggulingan Bashir, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kekejaman di Darfur pada awal 2000-an.

Meskipun kesepakatan damai ditandatangani tahun lalu dengan beberapa pemberontak Sudan, terjadi peningkatan kerusuhan dalam beberapa bulan terakhir di wilayah barat Darfur serta bentrokan lokal di timur Sudan.

Ekonomi Sudan telah berada dalam krisis yang mendalam sejak sebelum penggulingan Bashir dan pemerintah transisi telah menjalani program reformasi yang dipantau oleh Dana Moneter Internasional atau IMF. Klub kreditur resmi Paris setuju pada membatalkan utang Sudan senilai14 miliar dolar AS.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

15 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

18 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

35 hari lalu

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

39 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

43 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

43 hari lalu

BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.

Baca Selengkapnya