Taliban Izinkan Perempuan Bekerja Sebagai Penjaga WC Umum

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 September 2021 13:05 WIB

Perempuan Afghanistan berjalan di sebuah masjid di Herat, Afghanistan, 10 September 2021.[WANA (West Asia News Agency) via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum wanita di Afghanistan harus kehilangan pekerjaan setelah Taliban berkuasa. Taliban memerintahkan wanita yang semula bekerja untuk tinggal di rumah. Wanita hanya boleh mengerjakan pekerjaan yang tak bisa dilakukan oleh kaum laki-laki.

Perintah tersebut diumumkan oleh penjabat Walikota Kabul Hamdullah Nohmani pada hari Minggu lalu. Ini artinya perempuan dilarang bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan di Afghanistan. Menurut pengumuman tersebut, satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan perempuan untuk pemerintah Kabul adalah membersihkan kamar mandi perempuan.

Pengumuman itu membuat ratusan wanita kehilangan pekerjaan. Nohmani mengatakan ada 2.930 orang yang bekerja untuk kotamadya, sebanyak 27 persen di antaranya adalah perempuan.

Ketakutan meningkat bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan setelah Taliban menguasai negara itu bulan lalu. Meskipun Taliban berulang kali menjamin akan menghormati hak-hak perempuan, keputusan tidak mempekerjakan wanita adalah tanda berakhirnya kebebasan kaum perempuan dalam 20 tahun terakhir.

Sejak pengambilalihan kekuasaan, perempuan diperintahkan meninggalkan tempat kerja mereka. Pendidikan perempuan dan anak perempuan pun dibatasi.

Advertising
Advertising

Ketika Taliban berkuasa terakhir kalinya sebelum 2001, perempuan dan anak perempuan tidak boleh sekolah dan bekerja. Mereka juga tak boleh meninggalkan rumah tanpa pendamping dan wajib menutupi seluruh tubuh.

"Awalnya kami mengizinkan kaum wanita kembali bertugas, tapi Imarah Islam memutuskan pekerjaan mereka harus dihentikan," kata Nohmani.

"Kalau begitu kami hanya mengizinkan perempuan bekerja di tempat yang tidak dilakukan laki-laki atau bukan pekerjaan laki-laki. Misalnya di toilet umum perempuan di pasar," ujarnya.

Pada hari Minggu lalu, aktivis hak-hak perempuan menuntut pendidikan untuk anak perempuan dan partisipasi dalam pemerintahan. Mereka berbaris di luar gedung di Kabul yang semula digunakan sebagai kantor Kementerian Urusan Wanita Afghanistan. Kantor tersebut sekarang digunakan menjadi Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

Baca: Militan Taliban Bersenang-senang Naik Perahu Angsa, Tapi Tetap Tenteng Senjata

CNN

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

3 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya