Cegah Perubahan Iklim, Amerika Ajak Negara Tetangga Pangkas Emisi Metana

Sabtu, 18 September 2021 12:00 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden mendesak para pemimpin negara tetangga untuk bersama-sama mencoba memangkas emisi metana. Hal itu, menurut Biden, sebagai upaya untuk mencegah pemanasan global dan membangun momentum menjelang Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) yang akan berlangsung November nanti.

Pernyataan itu disampaikan Joe Biden dalam event Major Economies Forum (MEF) yang digelar secara virtual. Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik diskusi merupakan kelanjutan dari Earth Day Meeting pada April lalu, soal upaya Amerika untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memaksa negara lain melakukan upaya serupa untuk mencegah pemanasan global.

"Langkah tersebut tidak hanya kana menurunkan tingkay pemanasan global, tetapi juga menghasilkan kenutngan sampingan seperti peningkatan kesehatan publik dan penghasilan sektor agrikultur," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 17 September 2021.

Secara global, emisi metana bertanggung jawab atas 30 persen pemanasan global sejak masa pra-industri. Menurut berbagai pakar dan PBB, memangkas emisi metana adalah cara tercepat untuk meredam pemanasan global.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pekan ini menyampaikan bahwa kecepatan perubahan iklim tidak melamban tahun ini meski aktivitas ekonomi global terpukul oleh pandemi COVID-19. Data di lapangan, kata mereka, menunjukkan upaya pemangkasan emisi karbon masih jauh dari harapan.

Penampakan lapisan seperti lendir yang dikenal sebagai "ingus laut" (sea snot) di Laut Marmara di Istanbul, Turki, 4 Juni 2021. "Ingus laut" menyebar di Laut Marmara di Istanbul, kota terbesar Turki, dan para ahli menyebut pemanasan global serta polusi sebagai penyebabnya. Xinhua/Osman Orsal


Jika pemangkasan emisi karbon tak segera dipangkas, WMO mengatakan besar kemungkinan target Perjanjian Paris (Paris Agreement) tak akan tercapai. Target Perjanjian Paris adalah menekan suhu global hingga di bawah 1,5 derajat Celcius pada 2050.

Rata-rata suhu global pada lima tahun terakhir adalah yang tertinggi dalam sejarah. Kurang lebih 1,06 hingga 1,2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Dengan angka tersebut, menurut WMO, kemungkinannya 40 persen rata-rata suhu global pada lima tahun ke depan mencapai 1,5 derajat Celcius lebih hangat.

Joe Biden melanjutkan, ia ingin MEF bisa melengkapi forum-forum perubahan iklim. Utusan khususnya untuk perubahan iklim, John Kerry, juga disampaikan Joe Biden tengah berupaya untuk memaksa negara-negara tetangga lebih ambisius memangkas emisi gas rumah kaca.

"Apapun komitmen yang akan kita buat saat COP 26 nanti, kita harus menyelesaikan segala masalah di sana dan terus memperkuat kerjasama kita, untuk menekan suhu global hingga di bawah 1,5 derajat Celcius," ujar Joe Biden mantap.

PM Inggris Boris Johnson, selaku tuan rumah dari COP 26, sepakat dengan ajakan Joe Biden dan berharap peserta MEF sudah menyiapkan rencana untuk memangkas emisi karbon dan memajukan penggunaan sumber energi terbarukan sebelum Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) di Glasgow.

Baca juga: PBB Ragu Konferensi Perubahan Iklim di Skotlandia akan Sukses

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

5 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya