Bocah Laki-laki Afghanistan Berusia 3 Tahun Dievakuasi Sendirian ke Kanada

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 September 2021 15:51 WIB

Anggota militer AS menggendong seorang anak yang kepanasan di Pos Pemeriksaan Kontrol Pengungsi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Sersan. Victor Mancilla/AS Korps Marinir/Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah laki-laki Afghanistan berusia tiga tahun berhasil mendarat di Toronto, Kanada. Di sana dia bertemu ayahnya yang sudah dua tahun berada di Kanada.

Menurut media setempat The Globe and Mail, Ali, nama samaran, tiba di Kanada pada Senin setelah penerbangan 14 jam dari Qatar. Ali selamat dari ledakan bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul yang menewaskan 175 orang pada Agustus lalu. Namun dia terpisah dari ibu dan empat saudara kandungnya yang masih berada di Afghanistan.

Sebelum diterbangkan ke Kanada, Ali berada dua pekan di panti asuhan di Qatar. Ia ditemani seorang pejabat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB.

"Saya tidak bisa tidur selama dua minggu," kata ayah bocah itu, yang telah tinggal di Toronto selama dua tahun.

Kanada berjanji untuk menampung 20.000 warga Afghanistan yang rentan terhadap serangan Taliban. “Warga Afghanistan telah mempertaruhkan hidup mereka dalam risiko besar untuk mendukung Kanada membantu rakyat di sana mewujudkan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan, kesehatan dan keamanan dalam 20 tahun terakhir,” ujar Marc Garneau, Menteri Luar Negeri Kanada dalam pernyataan bulan lalu. “Kami berhutang budi kepada mereka dan akan melanjutkan upaya untuk membawa mereka ke tempat yang aman.”

Advertising
Advertising

UNICEF memperkirakan ada 300 anak di bawah umur tanpa pendamping, telah dievakuasi dari Kabul bulan lalu. Mereka ditampung di kamp pengungsian yang tersebar di beberapa negara terasuk Qatar dan Jerman.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore meminta anak-anak di bawah umur itu diidentifikasi dan disatukan kembali dengan keluarga mereka. Anak-anak tersebut adalah yang paling paling rentan di dunia.

"Saya hanya bisa membayangkan betapa anak-anak ketakutan, tiba-tiba menemukan diri mereka sendirian tanpa keluarga," kata Fore dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Baca: Wanita Afghanistan Protes Aturan Taliban, Banjiri Medsos dengan Gaun Tradisional

AL JAZEERA

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

21 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

14 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

21 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya