Eks Pengawal Presiden Prancis Dituduh Serang Demonstran, Terancam Bui 7 Tahun

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 September 2021 13:53 WIB

Reaksi warga saat Presiden Macron ditampar seorang pria dalam sebuah kunjungan pada 8 Juni 2021. Seusai peristiwa ini, Macron kembali melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di negaranya. BFMTV/ReutersTV

TEMPO.CO, Jakarta - Alexandre Benalla, mantan pengawal Presiden Prancis Emmanuel Macron diadili atas tuduhan penyerangan terhadap demonstran pada 2018, Senin, 13 September 2021. Ia dituduh memukuli seorang pengunjuk rasa selama demonstrasi Hari Buruh 2018. Selain itu Benalla juga dijerat dengan tuduhan lain termasuk mengenakan lencana polisi secara ilegal dan membawa senjata.

Benalla, 30 tahun, terancam hukuman penjara tujuh tahun. Ia juga diharuskan membayar denda 100.000 euro atau sekitar US$ 118.000 jika terbukti bersalah.

Kasus ini menuai kontroversi. Kepresidenan dituduh menutup-nutupi tindakan Benalla.

Pertanyaan yang belum terjawab adalah Benalla yang berperan sebagai petugas kepolisian di Hari Buruh May Day. Misteri lainnya adalah mengapa Benalla memegang dua paspor diplomatik setelah dipecat dari pekerjaannya di Istana Kepresidenan. Paspor ini digunakan untuk bepergian ke negara-negara Afrika.

Dalam penyelidikan Senat pada September 2018, Benalla mengatakan bahwa tugas utamanya adalah berkaitan antara kantor politik Macron dan badan keamanan resmi yang bertugas melindungi presiden. "Saya bukan preman," katanya.

Advertising
Advertising

Investigasi berawal ketika foto Benalla dengan pistol di pinggulnya saat menjabat sebagai pengawal dalam kampanye Emmanuel Macron pada 2017. Saat itu Benalla disebut membawa senjata api secara ilegal dan terancam hukuman tujuh tahun penjara jika terbukti bersalah.

Kasus lainnya adalah Benalla dan tiga orang lainnya diadili karena memukul demonstran pada Hari Buruh. “Itu adalah perang,” kata Benalla kepada penyelidik. Ia bersikeras hanya sebagai pengamat dalam demonstrasi tersebut dan tidak berniat bertindak kasar.

Benalla semula hanya dijatuhi skorsing 15 hari kerja sebelum kembali menjadi pemimpin keamanan untuk parade kemenangan tim Prancis setelah menjadi juara dunia.

Pada Juli, kasusnya sudah masuk ke tahap penyelidikan. Ia juga dipecat dari pekerjaannya di istana kepresidenan.

Baca: Walikota Paris Maju Pilpres, Incar Jadi Presiden Wanita Pertama Prancis

AL JAZEERA

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

11 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

14 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

6 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya