Pukuli Pendemo May Day, Siapa Alexandre Benella Eks Pengawal Presiden Prancis?

Selasa, 14 September 2021 19:30 WIB

Alexandre Benalla tertangkap kamera saat memukul pengunjuk rasa di Paris, Prancis.[Foto Taha Bouhafs via Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bodyguard untuk Presiden Prancis Emmanul Macron, Alexandre Benalla, terancama dihukum penjara tujuh tahun plus denda 100 Ribu Euro. Ancaman tersebut berkaitan dengan kasus pemukulan demonstran May Day yang ia lakukan pada 2018.

Menurut laporan Al Jazeera, Benalla dijerat pasal berlapis. Beberapa di antaranya kekerasan, menyalahgunakan lencana kepolisian, serta membawa senjata api. Adapun Benalla menjalani sidang pertamanya pada Senin kemarin, 13 September 2021.

Kasus Benalla tidak hanya membuat pasukan pengamanan presiden Prancis disorot, tetapi juga seberapa besar peran Benalla di sana. Sebab, saat ia memukuli demonstran May Day, ia menggunakan lencana polisi dan memposisikan dirinya sebagai personil kepolisian. Tak berhenti di situ, personil kepolisian yang asli pun tak mencoba menghentikkanya.

Hal lain yang menimbulkan pertanyaan adalah kenapa Benalla memegang dua paspor diplomatik usai diberhentikan dari posisinya. Benalla diketahui menggunakan paspor itu untuk berkunjung ke negara-negara Afrika. Belakangan, terungkap paspor itu tak seharusnya ia pakai.

Dalam pembelaannya di tahun 2018, Benalla menjelaskan bahwa peran dia adalah menjadi perantara antara kantor politik Macron dan kantor keamanan (GSPR). Oleh karenanya, tak mengherankan dirinya terlibat dalam banyak upaya pengamanan dan pengawasan.

"Saya bukan berandalan...Situasi pada May Day 2018 sudah seperti perang," ujar Benalla yang ketahuan membawa senjata api secara illegal ketika mengamankan Macron pada kampanye Pilpres Prancis, 2017.

Benalla tidak disidang sendirian. Ia juga diadili bersama tiga orang lain. Dua di antaranya adalah personil kepolisian yang disebut memberikan rekaman pemukulan demonstran kepada Benalla. Pemberian bocoran tersebut terhitung illegal di Prancis.

Sejatinya, Benalla sempat hampir dipertahankan oleh administrasi Presiden Emmanuel Macron. Namun, tekanan dari masyarakat Prancis memaksa pemerintahan untuk memberhentikannya.

Baca juga: Walikota Paris Maju Pilpres, Incar Jadi Presiden Wanita Pertama Prancis

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

19 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

1 hari lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

2 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya