Cina dan Pakistan Kirim Bantuan ke Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 September 2021 14:00 WIB

Seorang anak perempuan Afganistan membawa jerigen berisikan air sambil menaiki bukit menuju rumahnya di Kabul, Afganistan, 20 Februari 2017. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika negara-negara pendonor berkumpul di Jenewa, Swiss pada Senin, 13 September 2021, untuk mendiskusikan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan, negara tetangga seperti Cina dan Pakistan sudah lebih dulu mengulurkan bantuan ke negara yang sekarang dikuasai Taliban, mereka bahkan sudah mendiskusikan soal bantuan ke depannya nanti.

Para ahli mengatakan ekonomi Afghanistan saat ini sedang krisis. Negara itu juga mengalami krisis kemanusiaan. Namun Amerika Serikat dan negara-negara Barat masih ragu-ragu memberikan Taliban dana kemanusiaan hingga kelompok radikal tersebut memastikan akan menjunjung tinggi HAM, khususnya pada perempuan.

Dua perempuan beraktivitas di dalam gua di Provinsi Bamyan, Afganistan, 4 Desember 2019. Ratusan keluarga di wilayah tersebut memilih gua sebagai tempat tinggal. Xinhua/Noor Azizi

Advertising
Advertising

Afghanistan secara kasar memiliki aset di luar negeri sebesar USD 10 miliar (Rp 142 triliun). Aset-aset tersebut sekarang ini dibekukan.

“Tujuan yang dapat dimengerti adalah tidak membiarkan dana – dana ini mengalir ke pemerintahan yang dipimpin Taliban secara de facto,” kata Deborah Lyons, Sekjen PBB untuk Afghanistan, pada akhir pekan lalu.

Menurut Lyons, dampak yang saat ini paling tak terhindarkan adalah keruntuhan ekonomi Afghanistan, yang buntutnya bisa membuat jutaan warga Afghanistan masuk dalam garis kemiskinan dan kelaparan. Kondisi ini juga bisa membuat gelombang pengungsi dari Afghanistan dan membuat negara itu mengalami kemunduran sampai beberapa generasi.

Saat ini, Cina dan Pakistan sudah membuka pintu bagi pemerintahan Afghanistan di bawah kendali Taliban. Negara-negara itu, sudah mengirimkan pasokan bantuan ke Afghanistan dan memberikan sinyalemen kalau mereka siap membangun hubungan dengan pemerintahan Taliban.

Pada akhir pekan lalu, Cina mengumumkan akan mengirimkan bantuan makanan dan suplai untuk perawatan kesehatan di Afghanistan senilai USD 31 juta (Rp 442 miliar). Itu adalah salah satu bantuan asing yang dikirimkan setelah negara itu dipimpin oleh Taliban pada Agustus 2021 lalu.

Sedangkan Pakistan sudah mengirimkan bantuan seperti minyak goring dan obat-obatan ke otoritas di Kabul. Kementerian Luar Negeri Pakistan menyerukan kepada masyarakat internasional agar mengulurkan bantuan ke Afghanistan tanpa syarat dan mencairkan aset-aset Afghanistan, yang saat ini dibekukan.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Qatar Pertama Kali Dialog dengan Taliban

Sumber: Reuters

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

15 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya