Jepang Deteksi Kapal Selam Diduga Milik China di Dekat Perairannya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 September 2021 17:45 WIB

Kapal selam bertenaga nuklir Cina Type 094A merupakan versi upgrade dari Type 094 yang mengatasi salah satu masalah utama kebisingan dengan meningkatkan sistem hidrokinetik dan turbulen. Mengutip South China Morning Post kapal selam ini dipersenjatai dengan rudal balistik JL-3 atau Julang. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Jepang pada Ahad mengatakan mereka mendeteksi sebuah kapal selam yang diyakini milik China di perairan dekat pulau-pulau selatannya.

Angkatan Laut Jepang pada Jumat pagi mengidentifikasi sebuah kapal selam yang sedang menyelam berlayar ke barat laut di luar perairan teritorial dekat Pulau Amami Oshima, bagian dari Prefektur Kagoshima, kata kementerian, dikutip dari Reuters, 12 September 2021. Sebuah kapal perusak China juga terlihat di sekitarnya.

Kapal perusak dan pesawat patroli Angkatan Laut Jepang mengikuti kapal selam itu, yang berada di bawah air dan menuju barat laut, NHK melaporkan.

Kapal selam itu telah meninggalkan zona tambahan tanpa memasuki perairan teritorial Jepang pada Minggu pagi, dan terlihat berlayar ke barat di Laut Cina Timur.

Pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan kapal selam itu diyakini milik angkatan laut China, karena kapal perusaknya terlihat berlayar di dekat kapal selam itu.

Advertising
Advertising

Ini adalah pertama kalinya kapal selam asing terdeteksi di zona perairan Jepang sejak Juni tahun lalu, ketika apa yang diyakini sebagai kapal selam China sedang menavigasi di dekat pulau yang sama.

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, 16 September 2020.[REUTERS/Kim Kyung-Hoon]

Angkatan Laut Jepang mengidentifikasi kapal-kapal itu di zona yang berdekatan, yang berada di luar perairan teritorial di mana kapal-kapal diharuskan mengidentifikasi diri mereka sendiri. Namun, Menteri Pertahanan Nobuo Kishi menginstruksikan stafnya mengumpulkan informasi dan menjaga pengawasan.

Jepang telah mengeluhkan banyak gangguan oleh kapal China di perairan teritorialnya dan di dekat pulau-pulau yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir. China sering bereaksi dengan marah terhadap kapal-kapal AS yang berlayar melalui wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan dalam apa yang disebut Washington sebagai pertunjukan kebebasan navigasi.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang mengunjungi Vietnam selama perjalanan Asia Tenggara, mengatakan kedua negara harus menahan diri dari tindakan sepihak terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit dan memperbesar perselisihan.

Pejabat di kedutaan besar China di Jepang belum berkomentar perihal laporan ini.

Kapal selam itu terus berada di bawah air ke arah barat di laut dekat Pulau Yokoate, kata Kementerian Pertahanan Jepang.

Baca juga: Korea Selatan Sukses Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam

REUTERS | NHK

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

20 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

6 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

19 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

21 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya