Ketika Kesabaran Biden Sudah Habis Hadapi Warga Penolak Vaksinasi

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 11 September 2021 11:44 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada media saat dia tiba di Newcastle, Delaware, AS, 26 Maret 2021. Kacamata Aviator ini terus menjadi tren pada tahun 1960-1970an untuk kalangan elit. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden sudah kehilangan kesabaran menghadapi warganya yang tidak mau vaksin dan memakai masker di tempat umum saat jumlah penderita Covid-19 meningkat. Pada Kamis, 9 September 2021, kasus baru mencapai 170 ribu lebih dengan rata-rata harian 140 ribuan dalam sepekan terakhir.

"Kami sudah bersabar," kata Biden kepada puluhan juta orang Amerika yang menolak suntikan vaksin virus corona, seperti dikutip Reuters, Kamis lalu. "Tapi kesabaran kami menipis, dan penolakan kalian merugikan kita semua."

Ia pun mewajibkan seluruh pegawai federal untuk divaksin, kecuali yang karena alasan kesehatan tertentu. Ia pun minta pengusaha yang punya 100 pekerja lebih, harus memvaksin dua pertiga karyawannya.

“Menteri Tenaga Kerja (Marty Walsh) akan mengawasi proses pembuatan peraturan dengan OSHA (Badan Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja). Kami mengantisipasi bahwa itu akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang, dan kemudian akan diterapkan untuk semua pemberi kerja di atas 100 karyawan yang perlu divaksinasi atau dites minimal sekali seminggu,” kata koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients kepada wartawan, Jumat, seperti dikutip CNN.

Ditanya apa hukuman bagi perusahaan yang tidak mematuhi perintah pada vaksin dan/atau tes swab, Zients mengatakan, mungkin ada denda yang besar.

Advertising
Advertising

“Jika tempat kerja menolak untuk mengikuti standar, denda OSHA bisa sangat signifikan. Tindakan penegakan dapat mencakup denda hingga 13.600 dolar per pelanggaran,” kata Zients.

Kementerian kesehatan mengatakan lebih dari 97 persen orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 adalah mereka yang belum divaksinasi. Penderita ini yang menyebabkan angka kematian tinggi, yaitu 3 ribu lebih pada 9 September dengan rata-rata 1500-an pada sepekan terakhir.

Biden juga menyayangkan adanya pejabat yang menolak perintah mengenakan masker dengan alasan kebebasan dan ekonomi, sehingga banyak orang tertular. Sebelumnya, Gubernur Florida Ron DeSantis, yang berasal dari Partai Republik, mengeluarkan perintah eksekutif pada bulan Juli untuk melarang penggunaan masker di sekolah-sekolah.

Saat ini, menolak memakai masker saat menggunakan transportasi di AS akan dikenakan denda 500 dolar untuk pelanggaran pertama dan 1.000 dolar untuk pelanggaran kedua. Mulai besok dengan itu akan naik menjadi 1.000 dolar dan 3.000 dolar.

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

22 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

2 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

2 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya