Kata Winston Dihapus dari Nama Yayasan Churchill, Terkait Rasisme

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 10 September 2021 05:45 WIB

Winston Churchil saat berpose untuk foto di ruang kerjanya di London, Inggris pada 1941. Winston Churchill adalah seorang tokoh dunia juga sastrawan Ingrris yang sangat terkenal ketika menjabat perdana menteri Inggris era perang dunia II. Winston pernah dianugerahi penghargaan Nobel karena dedikasinya pada literatur, namun sayang dibalik kehebatannya tersimpan kisah tragis kematian para anggota keluarganya. (dailymail)

TEMPO.CO, Jakarta - Nama depan mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, dihapus dari nama sebuah badan amal yang didirikan untuk mengenang dan melanjutkan warisannya. Sejumlah fotonya juga raib dari situs web yayasan itu.

Perdana menteri Inggris pada 1940-1945 ini, dipuji karena menyampaikan serangkaian pidato inspirasional untuk meningkatkan moral militer dan membantu mengalahkan Nazi.

Namun pandangan dan kebijakannya atas rasisme dan etnis mendapat sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir, demikian dilaporkan Metro.co.uk, 9 September 2021.

Salah satu pokok perdebatan terbesar adalah kenapa dia bisa bertindak lebih tegas untuk mencegah Kelaparan Benggala, yang menewaskan tiga juta orang di India pada tahun 1943.

Sekarang Winston Churchill Memorial Trust telah berganti nama menjadi Churchill Fellowship, gara-gara pandangannya yang 'tidak dapat diterima' tentang rasisme.

Advertising
Advertising

Daftar pencapaiannya telah dihapus dari situs web, serta penghargaan dalam narasi 1.400 kata yang merujuk pada 'pemimpin yang sangat dicintai' dengan 'semangat bulldog' juga sudah tidak ada lagi.

Wajahnya tidak lagi ditampilkan di situs, dan penyebutan 'Winston Churchill' telah diminimalkan.

Sebuah pernyataan di halaman 'tentang kami' menyebutkan, "Hari ini ada kontroversi tentang aspek kehidupan Sir Winston. Banyak pandangannya tentang rasisme secara luas dianggap tidak dapat diterima saat ini, pandangan yang sama-sama kita miliki.

“Pada saat yang sama, dia dikagumi secara internasional karena kepemimpinannya di masa perang dalam menyelamatkan Inggris dan dunia dari Nazisme.

“Kami mengakui banyak masalah dan kompleksitas yang terlibat di semua sisi, tetapi tidak menerima rasisme dalam bentuk apa pun.

“Sebagai badan amal berwawasan ke depan yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan di seluruh Inggris, apa yang kami ambil dari contoh Sir Winston adalah nilai untuk masa depan: pembelajaran global, layanan publik, dan, di atas segalanya, keyakinan akan potensi semua individu.”

Yayasan tersebut memberikan hibah dan beasiswa untuk memajukan pembelajaran di berbagai bidang. Yayasan didirikan pada hari setelah pemakaman Churchill pada tahun 1965.

Pendukungnya mengatakan perubahan itu sebagai 'menulis ulang sejarah'. "Dia terpilih sebagai orang Inggris terhebat dalam jajak pendapat BBC pada tahun 2002, tetapi sekarang dihapus dari amalnya sendiri oleh lembaga yang dibangunnya," kata seorang pendukungnya seperti dikutip The Sun.

“Anda tidak dapat membayangkan apa yang akan dia katakan tentang itu semua, tetapi saya yakin dia tidak akan berpikir itu adalah saat terbaik di Inggris." katanya.

'Ini menimbulkan kepercayaan bahwa orang yang menyelamatkan bangsa ini di saat-saat tergelap kita, menemukan dirinya dihilangkan dengan cara ini."

Pandangan Churchill bahwa penjajahan menguntungkan dan menyejahterakan rakyat di daerah koloni dinilai sebagai titik lemah dirinya.

Dia juga menganjurkan menolak pemerintahan sendiri kulit hitam atau pribumi di Afrika, Australia, Karibia, Amerika dan India. "Tanggung jawab kita terhadap ras asli tetap merupakan tanggung jawab yang nyata," katanya.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

23 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya