Dokumen Bocor, AS Danai Penelitian Virus Corona di Lab Wuhan Sejak 2014

Reporter

Tempo.co

Kamis, 9 September 2021 12:34 WIB

Laboratorium virologi di Wuhan, Cina . [ZERO HEDGE]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat disebut telah mendanai studi tentang virus corona pada kelelawar di Laboratorium Virologi Wuhan di China. Keterlibatan AS terungkap dalam dokumen yang diperoleh The Intercept. Menurut media tersebut, keterlibatan AS jauh sebelum pandemi terjadi.

Dokumen setelah 900 halaman itu baru diterbitkan pada Selasa 7 September 2021. Menurut dokumen itu, dana disalurkan melalui lembaga nirlaba EcoHealth Alliance, sebuah organisasi kesehatan di Amerika Serikat, yang menggunakan uang federal untuk mendanai penelitian virus corona kelelawar di laboratorium China.

EcoHealth Alliance, menurut dokumen itu, memberi hibah dengan jumlah US$ 3,1 juta termasuk US$ 599.000 ke Institut Virologi Wuhan selama 2014-2019. Hibah itu sempat diperpanjang pada 2019 namun dihentikan oleh Presiden Donald Trump pada April 2020. Dana digunakan untuk mengidentifikasi dan mengubah virus corona di kelelawar yang bisa menular ke manusia.

Sebelum pandemi, banyak ilmuwan khawatir tentang potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen tersebut. Proposal hibah mengakui bahwa proyek ini berbahaya. “Pekerjaan lapangan melibatkan risiko tertinggi terpapar SARS atau CoV lainnya, saat bekerja di gua dengan kepadatan kelelawar yang tinggi di atas kepala dan potensi debu tinja untuk terhirup,” tulis dokumen itu.

Dokumen-dokumen itu dirilis berkaitan dengan litigasi Undang-Undang Kebebasan Informasi yang sedang berlangsung oleh The Intercept terhadap National Institutes of Health. Intercept mengunggah dokumen lengkap dan tersedia untuk umum.

Advertising
Advertising

“Ini adalah peta jalan menuju penelitian berisiko tinggi yang dapat menyebabkan pandemi saat ini,” kata Gary Ruskin, direktur eksekutif Hak Untuk Tahu A.S., sebuah kelompok yang telah menyelidiki asal-usul Covid-19.

Salah satu proposal hibah berjudul “Memahami Risiko Munculnya Virus Corona Kelelawar,” menguraikan upaya Presiden EcoHealth Alliance Peter Daszak untuk menyaring ribuan sampel kelelawar untuk virus corona baru. Penelitian ini juga melibatkan orang-orang yang bekerja dengan hewan hidup.

Dokumen-dokumen tersebut berisi beberapa detail penting tentang penelitian di Wuhan, termasuk fakta bahwa pekerjaan eksperimental utama dengan tikus manusia dilakukan di laboratorium tingkat 3 keamanan hayati di Pusat Percobaan Hewan Universitas Wuhan, dan bukan di Institut Virologi Wuhan, seperti sebelumnya.

Dokumen itu juga menimbulkan pertanyaan tambahan tentang teori bahwa pandemi kemungkinan disebabkan karena kecelakaan di laboratorium. Namun hal itu dibantah oleh Daszak.

Alina Chan, seorang ahli biologi molekuler di Broad Institute, mengatakan dokumen tersebut menunjukkan bahwa EcoHealth Alliance sebenarnya tahu ada potensi kebocoran di laboratorium. “Apakah EcoHealth memiliki catatan itu? Jika tidak, bagaimana mereka mengesampingkan kecelakaan terkait penelitian?”

Menurut ahli ahli biologi molekuler di Rutgers University, Richard Ebright, dokumen berisi informasi penting tentang penelitian yang dilakukan di Wuhan, termasuk tentang membuat virus baru. Dokumen tersebut menjelaskan dua jenis virus corona baru dapat menginfeksi tikus yang sudah direkayasa agar memiliki reseptor manusia.

Beredarnya dokumen itu membuat Senator Amerika Serikat Rand Paul menuduh pakar kesehatan Anthony Fauci telah berbohong. Sebelumnya Fauci membantah keterlibatan Institut Kesehatan Nasional AS tidak mendanai penelitian virus corona di Wuhan.

Baca: Pakar Sebut Virus Corona Varian Mu Tak Lebih Ganas dari Delta

THE INTERCEPT | CNN

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

18 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya