Kabinet Taliban Berisi Wajah-Wajah Lama, Tidak Ada Perempuan

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 8 September 2021 12:34 WIB

Mullah Mohammad Hasan Akhund ditunjuk sebagai perdana menteri dalam pemerintahan baru Taliban, di bawah bendera negara Islamic Emirates of Afghanistan. Sebelumnya ia menjadi menteri luar negeri dan kemudian wakil perdana menteri saat Taliban berkuasa dari 1996-2001. Namanya berada di dalam daftar sanksi PBB. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah mengumumkan kabinet pemerintahan Afghanistan. Mohammad Hasan Akhund, salah seorang tangan kanan mendiang pendiri kelompok itu Mullah Omar, akan menjadi kepala pemerintahan sementara.

Daftar anggota kabinet yang diumumkan oleh juru bicara Zabihullah Mujahid, Selasa, 7 September 2021, didominasi oleh anggota senior Taliban dan tidak ada wanita.

Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik Taliban, akan menjadi wakil pemimpin. sedangkan Sirajuddin Haqqani, putra pendiri Jaringan Haqqani, ditunjuk sebagai menteri dalam negeri. Pamannya, Khalil Haqqani, ditunjuk sebagai menteri urusan pengungsi.

Mullah Mohammad Yaqoob, putra Mullah Omar, ditunjuk sebagai menteri pertahanan. Hedayatullah Badri akan menjadi menteri keuangan, sementara Amir Khan Muttaqi, seorang negosiator Taliban di Doha, diangkat menjadi menteri luar negeri.

“Imarah Islam memutuskan untuk menunjuk dan mengumumkan kabinet sementara untuk melaksanakan pekerjaan pemerintah yang diperlukan,” kata Mujahid, yang menyebut 33 anggota “pemerintahan Islam baru” dan mengatakan jabatan yang tersisa akan diumumkan setelah pertimbangan yang cermat.

Advertising
Advertising

Berbicara pada konferensi pers di ibukota Afghanistan, Kabul, Mujahid menekankan kabinet adalah pemerintah "bertindak" dan bahwa kelompok itu akan "mencoba mengambil orang dari bagian lain negara".

Menurut Aljazeera, Akhund, yang akan menjadi penjabat perdana menteri, ada dalam daftar sanksi PBB.

Berasal dari Kandahar, tempat kelahiran Taliban, Akhund sebelumnya adalah menteri luar negeri dan kemudian wakil perdana menteri dari 1996 hingga 2001, ketika AS menyerbu Afghanistan.

Dia sebelumnya dikenal sebagai pimpinan Rehbari Shura, badan pembuat keputusan Taliban.

Menteri dalam negeri Haqqani adalah putra dari pendiri jaringan Haqqani, yang ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh Amerika Serikat. Dia adalah salah satu orang yang paling dicari FBI.

Sebagian besar dari anggota kabinet berasal dari etnis Pashtun.

Taliban yang menggulingkan pemerintahan dukungan Barat pada 15 Agustus 2021, menjanjikan pemerintah inklusif dan mewakili susunan etnis Afghanistan yang kompleks. Namun tampaknya perempuan tidak mungkin dimasukkan di tingkat atas pemerintahan.

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Haibatullah Akhunzada, mengatakan pemerintah baru akan bekerja untuk menegakkan hukum syariah di Afghanistan.

“Saya meyakinkan semua warga negara bahwa para tokoh akan bekerja keras untuk menegakkan aturan Islam dan hukum syariah di negara ini,” katanya.

Dia mengatakan kepada rakyat Afghanistan bahwa kepemimpinan baru akan memastikan "perdamaian, kemakmuran, dan pembangunan yang langgeng", dan menambahkan bahwa "orang-orang tidak boleh mencoba meninggalkan negara itu".

“Imarah Islam tidak memiliki masalah dengan siapa pun,” katanya.

“Semua akan ambil bagian dalam memperkuat sistem dan Afghanistan dan dengan cara ini, kami akan membangun kembali negara kami yang dilanda perang.”

Berita terkait

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

34 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

51 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

53 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

57 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya