Kuwait Mulai Daur Ulang Limbah di Kuburan Ban Bekas Terbesar Dunia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 September 2021 22:00 WIB

Seorang kontraktor Suriah, Ibrahim Kamal, mengarahkan operator skip loader untuk menata ban di depan Pabrik Daur Ulang Ban di Salmi, Kuwait, 4 September 2021.[REUTERS/Stephanie McGehee]

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 42 juta ban bekas yang dibuang di gurun pasir Kuwait telah mulai didaur ulang, saat negara Teluk itu menangani masalah limbah yang menciptakan salah satu kuburan ban bekas terbesar di dunia.

Tempat pembuangan ban itu hanya berjarak 7 km dari permukiman pinggiran kota. Akbatnya warga sangat terganggu oleh kebakaran besar yang mengeluarkan asap hitam berbahaya.

Tapi bulan ini Kuwait, yang ingin membangun 25.000 rumah baru di lokasi tersebut, telah selesai memindahkan semua ban ke lokasi baru di al-Salmi, dekat perbatasan Arab Saudi, di mana upaya daur ulang telah dimulai, dilaporkan Reuters, 7 September 2021.

Di pabrik yang dijalankan oleh perusahaan daur ulang EPSCO Global General Trading, karyawan menyortir dan merobek ban bekas, sebelum menekan partikel menjadi karet seukuran ubin.

"Pabrik ini membantu masyarakat dengan membersihkan ban bekas yang dibuang dan mengubahnya menjadi produk konsumen," kata mitra dan CEO EPSCO Alaa Hassan dari EPSCO, menambahkan bahwa mereka juga mengekspor produk ke negara-negara Teluk tetangga dan Asia.

Advertising
Advertising

Pabrik EPSCO, yang mulai beroperasi pada Januari 2021, dapat mendaur ulang hingga 3 juta ban bekas per tahun, kata perusahaan itu.

Grup Al Khair mengangkut lebih dari setengah ban ke lokasi baru menggunakan hingga 500 truk per hari dan berencana membuka pabrik untuk membakar ban melalui proses yang disebut pirolisis, kata CEO Hammoud al-Marri.

Pirolisis menghasilkan jenis minyak yang dapat dijual untuk digunakan dalam tungku industri seperti pabrik semen, dan abu yang dikenal sebagai karbon hitam yang dapat digunakan di berbagai industri.

Ban bekas adalah masalah lingkungan utama di seluruh dunia karena ukurannya yang besar dan bahan kimia yang dapat dilepaskannya.

Kuwait yang kaya minyak, anggota OPEC dengan populasi sekitar 4,5 juta, memiliki sekitar 2,4 juta kendaraan pada 2019, data Biro Statistik Pusat menunjukkan, naik dari 1,5 juta pada 2010.

Pemerintah Kuwait berharap al-Salmi akan menjadi pusat daur ulang ban bekas, dengan lebih banyak pabrik yang direncanakan.

Lihat juga: Ratusan Ban Bekas Disulap Menjadi Sebuah Taman di Jepang

REUTERS

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

3 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

4 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

8 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

14 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

36 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

39 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

40 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya