Kuba Berikan Vaksin Covid-19 untuk Anak 2 Tahun ke Atas

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 September 2021 17:47 WIB

Pengunjuk rasa memegang foto mendiang Presiden Kuba Fidel Castro selama protes menentang dan mendukung pemerintah, di tengah pandemi COVID-19 di Havana, Kuba, 11 Juli 2021. REUTERS/Alexandre Meneghini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuba menjadi negara pertama di dunia yang memberikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak balita mulai dari dua tahun ke atas. Vaksinasi sudah dimulai pada Senin, 6 September 2021 menggunakan vaksin buatan Kuba yang belum diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Kuba, negara berpenduduk 11,2 juta orang itu akan menginokulasi semua anak-anak sebelum membuka kembali sekolah yang tutup sejak Maret 2020. Tahun ajaran baru telah dimulai pada Senin, namun belajar jarak jauh dari rumah melalui program televisi. Belajar daring sulit dilakukan karena sebagian besar rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye inokulasi untuk anak-anak pada hari Jumat pekan lalu. Vaksinasi dimulai dari anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Pada Senin, vaksin ini mulai ditujukan untuk anak-anak usia 2-11 di provinsi tengah Cienfuegos.

Beberapa negara lain di dunia telah memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun. Beberapa lagi melakukan uji coba pada anak-anak yang lebih muda.

Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab dan Venezuela juga telah mengumumkan rencana mereka untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil. Namun Kuba adalah negara pertama yang melakukannya.

Advertising
Advertising

Chili pada hari Senin juga telah menyetujui pemberian vaksin Sinovac Cina untuk anak-anak antara enam dan 12. Vaksin Kuba, yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani pengujian ilmiah internasional.

Vaksin ini didasarkan pada teknologi protein rekombinan, seperti yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis. Kedua vaksin tersebut juga sedang menunggu persetujuan WHO. Tidak seperti vaksin Covid-19 lainnya, vaksin rekombinan tidak membutuhkan suhu udara dalam ruang penyimpanan yang ekstrim.

Pemberian vaksinasi untuk anak-anak terkait rencana pemerintah yang akan membuka kembali sekolah secara bertahap pada Oktober dan November. Sekolah dibuka kembali setelah semua anak divaksinasi.

UNICEF telah menyerukan sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk dibuka kembali sesegera mungkin. Sebabnya biaya penutupan jangka panjang terlalu besar.

Kuba telah mengalami ledakan infeksi virus corona dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini memberikan tekanan terhadap sistem kesehatannya.

Baca: Sindrom Havana, Penyakit Misterius yang Menyerang Ratusan Pejabat AS

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

13 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya