Pelaku Penusukan di Selandia Baru Sudah Lama Mau Dideportasi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 September 2021 15:00 WIB

Penikaman di sebuah mal New Lynn, Auckland, Selandia Baru pada 3 September 2021. Sumber: reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru sudah mencoba bertahun-tahun untuk mendeportasi pelaku penusukan di mal New Lynn di Auckland, Selandia Baru, 3 Agustus 2021 lalu. Dokumen pengadilan yang dipublikasi pada Minggu, 5 September 2021 memperlihatkan pelaku bernama Ahamed Aathil Mohamed Samsudeen, 32 tahun berasal dari Sri Lanka.

Samsudeen tiba di Selandia Baru pada 10 tahun silam menggunakan visa pelajar. Dia lalu mengajukan suaka sebagai pengungsi, yang dikabulkan pada 2013.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]

Advertising
Advertising

Samsudeen masuk dalam radar polisi dan keamanan di Selandia Baru ketika pada 2016 dia mengutarakan rasa simpati di Facebook atas serangan-serangan yang dilakukan militan garis keras dan video kekerasan dalam perang. Dia juga mengomentari kekerasan yang dilakukan ekstrimis.

Belakangan baru diketahui bahwa status pengungsi Samsudeen, diperolehnya lewat cara yang curang. Proses untuk membatalkan statusnya sebagai pengungsi itu pun, sudah berjalan.

“Pada Juli tahun ini, saya bertemu sejumlah pejabat dan mengutarakan rasa waswas saya bahwa hokum telah membiarkan seseorang tetap berada dalam penahanan dengan status yang mereka dapatkan dengan curang dan menjadi ancaman bagi keamanan nasional kita. Ini proses yang benar-benar bikin frustrasi,” kata Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.

Samsudeen tewas ditembak oleh polisi, beberapa saat usai melancarkan aksinya, yang melukai 7 orang. Dia melakukan penusukan setelah dibebaskan pada Juli lalu, usai dipenjara selama 3 tahun.

Keluarga Samsudeen menyatakan mereka kaget dengan serangan yang dilakukannya. Aroos, abang Samsudeen, mengatakan pada media lokal di Selandia Baru bahwa keluarganya patah hati dengan kejadian yang mengerikan ini.

Baca juga: Koresponden Reuters Dideportasi Lebanon

Sumber: Reuters

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

5 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

5 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

6 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

7 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

7 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

8 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

8 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya