Sikap Inggris Mendua dalam Kasus Taliban dan Afghanistan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 3 September 2021 00:02 WIB

Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan, ada kebutuhan untuk terlibat dengan Taliban menyangkut persoalan Afghanistan, tetapi Inggris tidak berencana mengakui pemerintahan mereka dalam waktu dekat ini.

"Komitmen kami di pihak Inggris untuk Afghanistan tetap ada. Kami perlu menyesuaikan diri dengan kenyataan baru," kata Raab dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Kamis, 2 September 2021.

Ia berada di Doha untuk mengunjungi penampungan bagi para pengungsi Afghanistan setelah Taliban berkuasa bulan lalu.

Raab mengatakan dia telah berdiskusi dengan para pejabat Qatar untuk memastikan Afghanistan tidak mendukung terorisme di masa depan, mencegah krisis kemanusiaan, menjaga stabilitas regional, dan meminta pertanggungjawaban Taliban atas janji publik mereka untuk membentuk pemerintahan yang lebih inklusif.

"Prioritas langsung kami adalah untuk mengamankan perjalanan bagi warga negara Inggris yang tersisa, dan juga warga Afghanistan yang bekerja untuk Inggris, dan orang lain yang mungkin paling berisiko," ujar dia.

Raab mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan para pemimpin regional untuk memastikan perjalanan yang aman melalui negara ketiga.

Inggris telah memindahkan kedutaannya di Afghanistan dari Kabul ke ibu kota Qatar, Doha.

Sheikh Mohammed mengatakan Qatar sedang berbicara dengan Taliban dan bekerja dengan Turki untuk mendapatkan dukungan teknis potensial untuk memulai kembali operasi di bandara Kabul.

"Kami terlibat dengan mereka (Taliban), terlibat juga dengan Turki untuk memberikan bantuan teknis di bidang itu. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan akan ada kabar baik," kata Sheikh Mohammed.

"Belum ada indikasi yang jelas kapan (bandara) itu akan beroperasi penuh. Kami tetap berharap bahwa kami akan dapat mengoperasikannya sesegera mungkin."

Militan Islam garis keras Taliban menguasai Ibu Kota Kabul 15 Agustus 2021, tetapi belum menyebutkan nama pemerintah atau mengungkapkan bagaimana mereka berniat untuk memerintah.

Baca: Pejabat Bank Sentral Afghanistan Minta Amerika Beri Akses Aset Negara ke Taliban



Advertising
Advertising

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

6 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

9 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya