TEMPO.CO, Jakarta - Militan Taliban kesal karena merasa dikhianati oleh militer Amerika Serikat karena meninggalkan helikopter yang tidak berfungsi.
Mereka merasa marah dan dikhianati pada Rabu, 1 September 2021 setelah menemukan helikopter Tentara Nasional Afghanistan yang ditinggalkan di bandara Kabul sengaja dibuat agar tak bisa dioperasikan oleh pasukan AS. Amerika Serikat telah menarik seluruh pasukannya pada 31 Agustus 2021.
Seorang reporter Al Jazeera yang mengunjungi hanggar di sisi militer bandara mengatakan dalam sebuah video bahwa Taliban berharap Amerika Serikat meninggalkan helikopter dalam keadaan utuh dan dapat digunakan.
"Ketika saya berkata kepada mereka, mengapa Anda berpikir bahwa Amerika akan membiarkan semuanya beroperasi untuk Anda? Mereka mengatakan karena kami percaya itu adalah aset nasional. Sekarang kami adalah pemerintah dan ini bisa sangat berguna bagi kami," ujar repoter Al Jazeera dalam video yang diunggah di akun Twitter media tersebut.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada Fox News bahwa telah menonaktifkan atau mendemiliterisasi peralatan itu di Bandara Internasional Hamid Karzai sebelum meninggalkan Afghanistan.
Baca Juga:
Penerbangan terakhir yang membawa tentara Amerika Serikat berangkat dari Afghanistan pada Senin sore. Ini menandai berakhirnya kehadiran militer AS selama hampir 20 tahun di negara itu.
Setelah AS pergi, Taliban berharap bandara dibuka kembali untuk penerbangan dalam beberapa hari mendatang.
"Ada banyak yang patah hati terkait keberangkatan ini," kata Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie ihwal berakhirnya evakuasi. Sebab, "Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan."
Selain orang-orang yang tertinggal di Kabul, McKenzie mengatakan AS juga meninggalkan peralatan seperti sistem C-RAM (counter-artillery, artillery and mortar). Peralatan itu digunakan untuk menembak roket jatuh serta puluhan mobil Humvee lapis baja, mortir dan beberapa pesawat. McKenzie mengatakan sejumlah peralatan itu sudah dinonaktifkan dan tidak ada yang mampu menjalankannya.
Baca: Pejabat Bank Sentral Afghanistan Minta Amerika Beri Akses Aset Negara ke Taliban
FOX NEWS | AL JAZEERA