Taliban Marah AS Tinggalkan Helikopter Mogok Saat Pergi dari Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 September 2021 20:14 WIB

Cuplikan video saat milisi Taliban menemukan helikopter Chinook di Bandara Kabul, 31 Agustus 2021. Beberapa helikopter Black Hawk dan Mi-8, serta pesawat Cessna juga tertangkap kamera sejumlah media. Twitter/@Nabihbulos

TEMPO.CO, Jakarta - Militan Taliban kesal karena merasa dikhianati oleh militer Amerika Serikat karena meninggalkan helikopter yang tidak berfungsi.

Mereka merasa marah dan dikhianati pada Rabu, 1 September 2021 setelah menemukan helikopter Tentara Nasional Afghanistan yang ditinggalkan di bandara Kabul sengaja dibuat agar tak bisa dioperasikan oleh pasukan AS. Amerika Serikat telah menarik seluruh pasukannya pada 31 Agustus 2021.

Seorang reporter Al Jazeera yang mengunjungi hanggar di sisi militer bandara mengatakan dalam sebuah video bahwa Taliban berharap Amerika Serikat meninggalkan helikopter dalam keadaan utuh dan dapat digunakan.

"Ketika saya berkata kepada mereka, mengapa Anda berpikir bahwa Amerika akan membiarkan semuanya beroperasi untuk Anda? Mereka mengatakan karena kami percaya itu adalah aset nasional. Sekarang kami adalah pemerintah dan ini bisa sangat berguna bagi kami," ujar repoter Al Jazeera dalam video yang diunggah di akun Twitter media tersebut.

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada Fox News bahwa telah menonaktifkan atau mendemiliterisasi peralatan itu di Bandara Internasional Hamid Karzai sebelum meninggalkan Afghanistan.

Advertising
Advertising

Penerbangan terakhir yang membawa tentara Amerika Serikat berangkat dari Afghanistan pada Senin sore. Ini menandai berakhirnya kehadiran militer AS selama hampir 20 tahun di negara itu.

Setelah AS pergi, Taliban berharap bandara dibuka kembali untuk penerbangan dalam beberapa hari mendatang.

"Ada banyak yang patah hati terkait keberangkatan ini," kata Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie ihwal berakhirnya evakuasi. Sebab, "Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan."

Selain orang-orang yang tertinggal di Kabul, McKenzie mengatakan AS juga meninggalkan peralatan seperti sistem C-RAM (counter-artillery, artillery and mortar). Peralatan itu digunakan untuk menembak roket jatuh serta puluhan mobil Humvee lapis baja, mortir dan beberapa pesawat. McKenzie mengatakan sejumlah peralatan itu sudah dinonaktifkan dan tidak ada yang mampu menjalankannya.

Baca: Pejabat Bank Sentral Afghanistan Minta Amerika Beri Akses Aset Negara ke Taliban

FOX NEWS | AL JAZEERA

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

17 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya