Amerika Serikat Pindahkan Operasional Diplomatik Afghanistan ke Qatar

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Agustus 2021 17:30 WIB

Pemandangan bagian konsuler di Kedutaan Besar AS di Kabul, Afganistan, 30 Juli 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah menangguhkan perwakilan diplomatiknya di Afghanistan dan akan melakukan operasinya di Qatar, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin.

Blinken mengatakan AS akan terus berupaya membantu orang meninggalkan Afghanistan, bahkan setelah pasukan AS telah ditarik keluar.

Pernyataan Blinken muncul setelah keberangkatan pesawat AS terakhir, meninggalkan ribuan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat dan mungkin memenuhi syarat untuk dievakuasi.

Operasi itu berakhir sebelum batas waktu Selasa yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden, 31 Agustus, yang telah menuai kritik keras dari Demokrat dan Republik atas penanganannya di Afghanistan sejak Taliban membuat kemajuan pesat dan mengambil alih Kabul awal bulan ini.

Blinken mengatakan Washington akan melakukan diplomasi Afghanistan termasuk pekerjaan konsuler dan pemberian bantuan kemanusiaan dari ibu kota Qatar, Doha, dengan tim yang dipimpin oleh Ian McCary, wakil kepala misi diplomatik AS untuk Afganistan.

Advertising
Advertising

"Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai. Ini adalah salah satu yang akan kami pimpin dengan diplomasi kami," kata Antony Blinken, dikutip dari Reuters, 31 Agustus 2021.

"Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti kami untuk membantu orang Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan, meninggalkan Afghanistan, jika mereka memilih (untuk pergi)."

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan sambutan setelah pembicaraan tentang situasi di Afghanistan, di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 30 Agustus 2021. [REUTERS/Jonathan Ernst/Pool]

Blinken mengatakan ada lebih dari 100 orang Amerika yang ingin pergi masih berada di Afghanistan, tetapi Gedung Putih berusaha menentukan jumlah pasti mereka. Lebih dari 6.000 orang Amerika telah dievakuasi.

Lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan.

Nasib orang-orang yang tertinggal di bandara Kabul tetap tidak pasti setelah keberangkatan AS dan pengambilalihan Taliban. Blinken mengatakan Washington sedang bekerja untuk menemukan cara untuk membantu orang Amerika dan orang lain yang mungkin memilih pergi dari Afghanistan melalui rute darat.

Baca juga: Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara AS Terakhir yang Tinggalkan Afghanistan

REUTERS

Berita terkait

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

2 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

3 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

6 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

20 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

20 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

20 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

20 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

23 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya