TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, berkunjung ke Bandara Hamid Karzai, Kabul di hari berakhirnya periode evakuasi di Afghanistan. Dalam kunjungannya, Mujahid meminta kompatriotnya yang tergabung dalam pasukan elit Badri untuk tetap waspada dan tidak membuat kekacauan. Hal itu mengingat masih adanya ancaman-ancaman lain.
Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Taliban merayakan berakhirnya periode evakuasi dengan menembakkan senapan ke udara. Selain itu, mereka juga mengucapkan "Allah Akbar".
"Saya berharap kalian semua untuk tetap waspada dalam menjaga negara ini. Negara kita telah menghadapi perang berkepanjangan, penjajahan, dan warga tidak akan memberikan toleransi untuk itu," ujar Mujahid, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Selasa, 31 Agustus 2021.
Mujahid optimistis bahwa Afghanistan akan tetap dalam kondisi aman di bawah pemerintahan yang baru. Adapun ia berjanji pemerintahan Afghanistan yang definitif akan segera terbentuk karena pihaknya tidak menginginkan pemerintahan dijalankan pelaksana tugas (caretaker).
"Akan ada keamanan di Afghanistan dan warga tidak perlu khawatir," ujar Mujahid yang memandang berakhirnya evakuasi sebagai hari kemerdekaan untuk Afghanistan.
Sebelumnya, Taliban mengatakan bahwa Afghanistan akan memiliki pemerintahan yang bersifat inklusif. Dengan kata lain, Taliban akan melibatkan pejabat-pejabat dengan berbagai latar belakang ras, etnis, atau suku tertentu.
Sebagai catatan, situasi di Afghanistan belum sepenuhnya aman. Walau pasukan asing sudah pergi dari Afghanistan, masih ada ancaman ISIS-K. ISIS-K adalah kelompok teroris afiliasi ISIS yang bergerak di Afghanistan dan Paksitan.
ISIS-K menjadi dalang dari serangan bom bunuh diri di Bandara Hamid Karzai, Kabul, pada pekan lalu. Aksinya menewaskan 170 orang lebih, 20an di antaranya anggota Taliban. Adapun ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban karena perbedaan visi soal Afghanistan ke depannya. Hal itu yang membuat Taliban ekstra waspada atas ancaman ISIS-K.
Baca juga: Amerika Sudah Pergi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Afghanistan?
ISTMAN MP | AL JAZEERA