Mahasiswa Afghanistan di Luar Negeri Waswas Keluarga Terkepung Taliban

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Agustus 2021 14:30 WIB

Warga mengangkat senjata saat memberikan dukungan kepada militer negara untuk berperang melawan Taliban di Kabul, Afganistan, 23 Juni 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Farhan, 25 Tahun (bukan nama sebenarnya), tampak putus asa saat mengetahui kelompok radikal Taliban menguasai Afghanistan pada 14 Agustus 2021 lalu. Farhan adalah mahasiswa Afghanistan yang mendapat beasiswa dari Bank Dunia pada 2014 lalu untuk kuliah di India.

Pada Juli 2019, dia pulang ke Afghanistan untuk mengunjungi keluarganya sebentar. Namun yang terjadi, dia tidak dapat kembali lagi ke Afghanistan sejak itu karena pandemi virus corona. Sekarang, Farhan pun masih belum bisa ke kampung halamannya karena kekacauan pasca-runtuhnya pemerintah dan militer Afghanistan.

“Saya merasa putus asa,” kata Farhan.

Advertising
Advertising

Farhan berasal dari provinsi Kunar di Afghanistan timur. Dia lahir di sebuah kamp pengungsi beberapa tahun setelah perang Soviet-Afghanistan.

Ayah Farhan adalah seorang pengusaha di provinsi Kunar. Sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Ratusan warga mengangkat senjata di Kabul, Afganistan, 23 Juni 2021. Mereka mengaku siap berperang setelah Taliban dikabarkan kembali memperkuat posisinya pascapenarikan pasukan oleh Amerika Serikat di Afganistan. REUTERS/Stringer

Farhan mendapatkan beasiswa dari Bank Dunia pada 2014 setelah mendapatkan juara dua dalam ujian Nasional Kankor di provinsi Kunar dan rangking ke-25 nasional seluruh Afghanistan.

Farhan memiliki mimpi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik di luar Afghanistan. Ia ingin menjadi lebih terdidik dan kembali ke negara asalnya untuk membantu orang lain dan berbagi ilmu.

Dia mengatakan ingin menyebarkan pesan perdamaian, terutama di kalangan pemuda Afghanistan.

“Saya ingin kembali ke provinsi saya untuk mengajari pada semua orang bahwa perang bukanlah jawaban, kita juga bisa hidup damai,” ujarnya.

Kenangan tentang Afghanistan yang dilanda perang, sekarang menghantuinya lagi sejak Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu. Kekuasaan Taliban telah meninggalkan kekosongan administrasi yang telah memperkuat kekhawatiran akan keruntuhan keuangan dan kelaparan yang meluas di Afghanistan.

“Saya sedang mengemasi tas saya siap untuk terbang ke Kabul, ketika teman sekamar saya memberitahu saya bahwa Taliban telah menguasai provinsi Kunar. Saya benar-benar terkejut dan segera menelpon saudara laki-laki saya yang mengkonfirmasi berita itu. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Di sini saya sudah siap untuk bertemu keluarga saya setelah dua tahun yang panjang,” katanya.

Salah satu saudara laki-laki Farhan, yang bekerja sebagai petugas logistik di provinsi Kunar, ditahan Taliban pada malam mereka menguasai daerah itu.

“Saudara laki-laki saya, yang biasanya pulang kerja pukul 6 sore, berada dalam tahanan Taliban sampai tengah malam karena mereka memasuki rumah sakit untuk meminta rincian dari semua orang. Dia diselamatkan oleh kerabat kami setelah tengah malam,” kata Farhan.

Ribuan orang telah meninggalkan Afghanistan sejak Taliban mengambil alih pemerintahan. Banyak warga Afghanistan yang ketakutan akan pembalasan dan kembalinya negara itu ke versi keras syariah yang dulu pernah diberlakukan Taliban ketika berkuasa pada 1996 hingga 2001, khususnya penindasan terhadap perempuan.

“Saudara-saudara perempuan saya, bersama-sama mengelola butik kecil pakaian tradisional Afghanistan, mereka sekarang tidak akan pernah bisa lagi mengejar kecintaan mereka pada desain pakaian,” tambahan Farhan.

Sudah dua minggu sejak Taliban mengambil alih, Farhan sempat kesulitan berbicara lewat telepon dengan orang tuanya karena masalah jaringan.

“Sebelumnya, setiap kali kami berbicara, kami akan bertanya tentang kesehatan satu sama lain, rencana kami untuk minggu ini dan apakah kami makan dengan baik. Hari ini percakapan kami hanya tentang apakah kami hidup atau mati. Apakah kami berhasil bertahan hidup atau tidak,” kata Farhan.

Farhan juga merasa putus asa karena alasan lain, dia termasuk di antara ribuan pelajar Afghanistan di India yang masa depannya tidak pasti karena prospek visa mereka akan segera berakhir dan banyak visa yang dibatalkan oleh India. Mereka sedang menunggu semacam keajaiban, berharap agar visa pelajar atau beasiswa mereka di perpanjang.

Pada 17 Agustus 2021, India memerintahkan pembatalan semua visa bermaterai untuk warga negara Afghanistan dan meminta orang-orang untuk mengajukan e-visa untuk memasuki India. Visa yang dikeluarkan sebelumnya untuk semua warga negara Afghanistan, yang saat ini tidak berada di India, tidak berlaku lagi.

Farhan mengatakan dia telah mengetuk pintu Dewan Hubungan Budaya India (ICCR) mencari beasiswa dan Kantor Registrasi Regional Orang Asing (FRRO) untuk bantuan dengan visanya yang akan segera berakhir, tetapi tidak mendapat tanggapan dari keduanya.

“Saya mengalami gangguan mental. Saya baru saja menyelesaikan program master saya (S2) dan saya sekarang membiayai hidup sendiri. Visa saya hampir habis. Setelah beberapa kali mencoba menghubungi ICCR untuk memberikan saya beasiswa atau membiayai saya, tidak ada tanggapan. Saya juga mengunjungi FRRO mencari bantuan untuk memperpanjang visa saya, tetapi tidak ada yang menanggapi di sana juga,” tambahnya.

Bank-bank di Afghanistan masih tutup dua minggu setelah jatuhnya Kota Kabul ke Taliban. Farhan mengatakan kendati situasi Afghanistan sekarang sedang memburuk, namun dia sangat ingin pulang.

"Saya tahu tidak ada penerbangan sekarang. Tetapi saya ingin pulang. Saya tidak punya uang karena bank tutup di Afghanistan dan orang tua saya tidak dapat mendukung saya (keuangan). Saya tidak dapat meninggalkan mereka dalam bahaya di tangan Taliban. Tolong bantu saya.”

Baca juga: Amerika Serikat Lancarkan Serangan Drone ke Timur Afghanistan

Afifa Rizkia Amani | ndtv.com

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

14 jam lalu

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.

Baca Selengkapnya

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

1 hari lalu

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

2 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

3 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

4 hari lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.

Baca Selengkapnya