TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meluncurkan serangan ke sebuah kantong persembunyian militan kelompok Islamic State (ISIS) di wilayah timur Afghanistan pada Jumat, 27 Agustus 2021. Serangan itu menggunakan sebuah drone atau pesawat tanpa awak.
Serangan dilakukan sehari setelah peristiwa bom bunuh diri di luar area Bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara Amerika Serikat dan warga sipil Afghanistan.
Tak lama setelah kejadian bom bunuh diri tersebut, Presiden Amerika Serikat Jow Biden bersumpah bahwa pihaknya tidak akan menutup tanggung jawab bagi mereka yang pelaku penyerangan.
Suasana lokasi ledakan bom di Kabul, Afganistan, Senin, 1 Juli 2019. Kelompok militan Taliban telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom tersebut. REUTERS/Mohammad Ismail
Menurut US Central Command, serangan drone Amerika Serikat itu terjadi di provinsi Nangarhar, sebuah wilayah di timur Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan.
"Sejumlah indikasi memperlihatkan kalau kami mengenai sasaran. Kami tahu, tidak ada warga sipil yang dirugikan dalam serangan ini," demikian bunyi keterangan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, yang tidak menjelaskan apakah target yang dimaksud terkait dengan serangan di luar Bandara Kabul.
Sumber di Amerika Serikat menyebut, serangan drone itu menewaskan seorang militan ISIS yang merencanakan serangan-serangan berikutnya. Sumber tersebut menjelaskan drone diterbangkan dari area Timur Tengah dan melepaskan tembakan ke arah militan tersebut saat dia sedang dalam sebuah kendaraan bersama seseorang yang ada sangkut pautnya dengan ISIS. Keduanya tewas seketika.
Dalam serangan ganda bom bunuh diri di are Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021, setidaknya 85 orang tewas. Dari jumlah itu, 13 adalah tentara Amerika Serikat dan 18 mengalami luka-luka. Tentara Amerika Serikat yang mengalami luka sudah diterbangkan ke Jerman untuk pengobatan lebih lanjut.
Diperkirakan masih ada 5 ribu tentara Amerika Serikat yang bertugas di Bandara Kabul untuk mengamankan evakuasi warga negara Amerika Serikat, warga negara Afghanistan yang masuk kelompok rentan dan warga negara lainnya. Tentara Amerika Serikat akan angkat kaki dari Afghanistan pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Baca juga: Tentara Inggris Meninggalkan Afghanistan dengan Penerbangan Terakhir
Sumber : reuters